Ilustrasi Peristiwa Bom Hiroshima dan Nagasaki.
INDOZONE.ID - Perang Dunia II (PD II) berlangsung pada 1 September 1939 hingga 2 September 1945. Salah satu penyebab PD II berakhir, adalah bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
Bom atom merupakan alat perang yang identik dengan kehancuran. Akan tetapi, bom atom yang dijatuhkan di Jepang, ternyata memiliki nama unik, yakni Little Boy dan Fat Man.
Pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki. (Wikipedia)
Little Boy Jatuh di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, pukul 08.15 pagi. Pesawat pengebom B29 milik USAAF `Enola Gay’ bertanggung jawab dalam pengeboman tersebut.
Setelah dijatuhkan dari pesawat, Little Boy meledak 1.800 kaki di atas kota. Dengan daya ledak sekira 12,5 kiloton TNT, sekira 5 mil pusat kota hancur lebur.
Bagaimana dengan korban jiwa? Tentu saja, banyak nyawa melayang karena Little Boy. Tercatat, 120 ribu orang dalam empat hari karena bom tersebut.
Mayoritas korban langsung meninggal dunia karena dahsyatnya ledakan Little Boy. Akan tetapi, ada juga yang meninggal dunia beberapa hari setelahnya karena luka bakar dan radiasi.
Selang tiga hari setelah Little Boy menghancurkan Hiroshima, giliran Fat Man yang menunjukkan daya hancurnya.
Perlu diketahui, daya hancur Fat Man lebih besar daripada Little Boy, tetapi itu tidak sepenuhnya terealisasikan. Mengapa demikian?
Baca Juga: Begini Kekuatan Senjata Nuklir di Dunia saat Ini, Lebih Kuat dari Bom Atom Nagasaki
Jawabannya, Fat Man tidak jatuh di kota yang jadi target awal sekutu. Awalnya, bom atom ini hendak dijatuhkan di Kota Kokura, tetapi awan tebal membuat pesawat B29, yang membawa Fat Man, dialihkan ke Nagasaki.
Alhasil, pada pukul 11 siang, Fat Man meledak di Nagasaki. Meski kerusakannya tidak sebesar Little Boy di Hiroshima, Fat Man menghancurkan lebih dari 2 mil persegi Nagasaki. Sebanyak 73.000 orang tewas karena Fat Man.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: IWM