Ilustrasi Burung Enggang. (Freepik.com)
INDOZONE.ID - Burung Enggang atau biasa disebut Rangkong, Julang, dan Kangkareng, adalah salah satu hewan langka dari Kalimantan, yang mempunyai simbol mitologi bagi masyarakat Dayak.
Arti dari keberadaan Enggang sebagai penanda adanya kedekatan antara masyarakat dengan alam sekitarnya.
Burung Enggang mempunyai filosofi kehidupan yang mengandung leluhur di masa itu.
Selain itu, sebagian tubuh dari Burung Enggang digunakan sebagai tanda kebesaran dan kemuliaan dari Suku Dayak, khususnya sebagai pengingat pesan dan perdamaian, juga persatuan.
Tak hanya itu, Enggang rupanya hewan yang sangat sakral. Itu berarti, hewan ini tidak bisa dikonsumsi apalagi diburu oleh masyarakat Dayak.
Baca Juga: Panglima Burung, Pelindung Orang Dayak yang Cinta Damai dan Melegenda
Adapun hiasan Enggang yang biasa digunakan untuk kegiatan kebudayaan, biasanya hanya yang ditemukan mati secara alamiah.
Biasanya, yang menggunakan hiasan itu adalah petinggi adat atau orang yang memiliki abatan tertentu.
Burung Enggang memiliki arti sebagai jiwa kepemimpinan yang berada di pohon tinggi, sedangkan suaranya yang keras melambangkan keberanian.
Lalu, sayap Enggang yang tebal itu juga memiliki arti sebagai pemimpin yang kuat dan menjadi tempat untuk berlindung, sedangkan ekornya yang panjang biasanya pertanda sebagai kemakmuran.
Burung Enggang nyaris dijadikan pandangan hidup oleh orang-orang, karena Enggang hanya mempunyai satu pasangan dalam hidupnya, sehingga hewan ini memberikan makna kesetiaan cinta dan keharmonisan.
Saat ini, kehadiran Enggang menjadi pertanda bagi kebudayaan suku Dayak, misalnya, bagi masyarakat Dayak Kenyah.
Karena, mereka yakin kalau leluhurnya itu berasal dari langit "alam atas" yang turun ke bumi untuk memberikan anugerah juga tanda perdamaian dalam bentuk menyerupai burung Enggang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube Harta Langit Channel