Mengenal Scaphism, Metode Eksekusi Paling Kejam di Persia Kuno

Mengenal metode eksekusi Scaphism dari Persia Kuno (UNILAD)

INDOZONE.ID - Peradaban kuno, dengan segala misteri dan kemegahannya, menyimpan banyak rahasia kelam, termasuk metode eksekusi yang mengerikan. Salah satu yang paling terkenal dan kejam adalah scaphism.

Hukuman ini berasal dari Persia Kuno dan dianggap sebagai salah satu bentuk hukuman mati paling kejam yang pernah ada.

Apa itu Scaphism?

Scaphism, yang juga dikenal dengan nama skaphism, berasal dari kata Yunani skaphe, yang berarti "perahu".

Metode ini pertama kali dicatat oleh sejarawan kuno seperti Diodorus Siculus dan Plutarch, sebagai salah satu cara eksekusi yang paling kejam.

Baca Juga: Rhythm 0: Eksperimen Kontroversial yang Mengungkap Sisi Gelap Manusia

Korban akan diikat telanjang pada sebuah perahu atau rangka kayu yang telah dilubangi. Kemudian, tubuh korban dioleskan dengan campuran susu dan madu, bahkan korban dipaksa minum campuran tersebut.

Setelah itu, perahu tersebut akan dilarungkan ke perairan yang tenang di bawah terik matahari.

Proses Eksekusi

Proses eksekusi Scaphism dari Persia Kuno (UNILAD)

Langkah pertama dalam scaphism adalah memasukkan korban ke dalam perahu atau tabung kayu yang telah disiapkan.

Kemudian, campuran madu dan susu yang dioleskan pada tubuh korban akan menarik perhatian serangga, seperti Lalat, lebah, dan serangga lainnya akan mengerumuni korban dan memakan dagingnya yang masih hidup.

Selain itu, korban juga akan dipaksa minum susu dan madu dalam jumlah besar sehingga menyebabkan diare parah. Kotoran yang dihasilkan akan menarik lebih banyak serangga dan mempercepat proses pembusukan.

Korban akan mengalami dehidrasi parah, kelaparan, dan rasa sakit yang tak tertahankan akibat gigitan serangga.

Proses kematian yang lambat dan menyakitkan ini akan berlangsung selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.