Kategori Berita
Media Network
Jumat, 02 AGUSTUS 2024 • 22:06 WIB

Mengenal Montgolfier Bersaudara, Pasangan Kakak Beradik Penemu Balon Udara

Montgolfier Bersaudara

INDOZONE.ID - Balon udara adalah salah satu transportasi udara yang sudah ada sejak dulu. Transportasi udara yang satu ini memanfaatkan sifat molekul udara untuk bisa terbang di angkasa.

Ada molekul udara yang akan bergerak mendekat satu sama lain jika suhunya dingin dan juga molekul udara yang bergerak menjauh saat suhunya panas. Pada balon udara, terdapat sebuah keranjang yang menampung pemanas di atasnya, sehingga balon pun bisa terbang semakin tinggi di angkasa.

Menurut sejarahnya, balon udara ditemukan untuk pertama kalinya oleh pasangan Kakak beradik asal Perancis bernama Joseph dan Jacques Montgolfier.

Baca Juga: Viral Semburan Air Setinggi Belasan Meter yang Disertai Munculnya Pelangi di Madura

Joseph-Michel Montgolfier lahir di tanggal 26 Agustus 1740. Sementara sang Adik, Jacques-Etienne Montgolfier lahir sekitar 4 tahun setelah sang Kakak di tanggal 6 Januari 1745. Mereka adalah putra dari pasangan Anne Duret dan Pierre Montgolfier.

Menariknya, Anne dan Pierre memiliki 16 orang anak. Walau demikian, mereka tidak perlu khawatir soal kehidupan sehari-hari keluarganya, karena baik Anne dan Pierre memiliki usaha manufakturnya sendiri yang berlokasi di Annonay, Ardeche, Perancis. Joseph adalah anak ke-12, sementara Jacques adalah anak ke-15 mereka.

Pierre mewariskan usaha keluarga kepada anak sulungnya yang bernama Raymond Montgolfier. Namun di tahun 1772, Raymond menghembuskan napas terakhirnya. Jacques pun mengambil alih posisi sang Kakak dan mulai meneruskan usaha keluarga Montgolfier.

Baca Juga: Wanita Amerika Ini Dirantai sang Suami di Hutan India, Tulis Pesan Pilu!

Ketertarikan Montgolfier bersaudara terhadap dunia aeronautika berawal dari Joseph yang melakukan percobaan pada parasut ciptaannya di tahun 1775. Setelah itu, Joseph mulai mengulik mesin pembakar yang nantinya digunakan pada sebuah balon udara.

Sebagai inspirasi awalnya, Joseph mendapat ide awalnya dari mesin pengering baju pada sebuah tempat laundry.

Kemudian, ia mendapat inspirasi dari peristiwa pengepungan Gibraltar yang dilakukan oleh tentara aliansi Spanyol dan Perancis terhadap pasukan Inggris.

Menurut Joseph, rasanya akan mudah bagi tentara Perancis untuk mendapatkan kemenangan dalam peperangan jika mereka bisa melancarkan serangan udara.

Joseph mulai membuat sebuah keranjang berbahan kayu dengan ukuran 0,9 x 0,9 x 1,2 meter, kemudian ia menutup bagian atas dan samping keranjang itu menggunakan kain tafeta.

Setelah itu, Joseph memasukkan kertas yang sudah ia remas ke dalam keranjang itu, kemudian membakarnya.

Baca Juga: Kursha-2: Kota Hantu di Rusia yang Ditinggalkan Setelah Kebakaran Dahsyat

Karena perubahan sifat molekul udara akibat suhu di sekitarnya inilah yang membuat keranjang tersebut terangkat ke udara. Mulai dari sinilah ide awal dari penciptaan balon udara mulai terbentuk.

Joseph pun meminta bantuan Jacques untuk menyediakan kain tafeta dalam jumlah yang banyak.

Setelah kainnya terkumpul, Joseph dan Jacques bersama-sama membuat keranjang yang ukurannya 3 kali lebih besar dibanding keranjang percobaannya Joseph.

Sebagai bahan bakarnya, mereka mengumpulkan wol dalam jumlah yang banyak, nantinya wol ini akan dibakar untuk mengangkat keranjang tersebut.

Ilustrasi percobaan balon udara pertama

Hasilnya cukup memuaskan, keranjang tersebut mampu melayang dengan tinggi di udara. Namun, Joseph dan Jacques tak mampu mengendalikan keranjang tersebut karena besarnya daya apung yang dihasilkan dari pembakaran wol dalam keranjang. Percobaan ini dilangsungkan pada tanggal 14 Desember 1782.

Setelah percobaan itu membuahkan hasil yang memuaskan, Joseph dan Jacques mulai memodifikasi balon udara pertama di dunia yang akan ditampilkan di depan publik.

Kali ini, mereka membuat balon tersebut hingga membentuk sebuah bola dengan kain lapis tiga, di mana pada setiap lapisannya diberi kertas yang jumlahnya sangat banyak.

Bahan pada balon yang terbuat dari campuran kain karung dan kertas tersebut memiliki bobot 225 kilogram dan mampu menampung udara sebanyak 790 m3.

Gabungan kain dan kertas tersebut direkatkan menggunakan kancing yang jumlahnya mencapai 1.800 buah, kemudian bahan balon tadi ditutup menggunakan jaring.

Baca Juga: Pesawat Star Dust yang Menghilang Selama Setengah Abad dan Sandi Misterius

Pada 4 Juni 1783, Montgolfier bersaudara melakukan demonstrasi balon udara pertama di dunia.

Hasilnya, balon terbang buatan mereka berhasil terbang hingga ketinggian 2.000 meter di atas permukaan Bumi dan berjalan sejauh 2 kilometer.

Pada percobaan kali ini, balon tersebut hanya bisa mengapung di udara selama 10 menit saja.

Melihat demonstrasi balon udara tersebut, seorang pengusaha kertas dinding bernama Jean-Baptiste Reveillon tertarik untuk berkolaborasi dengan Montgolfier bersaudara.

Jean menyumbangkan kertas dinding miliknya untuk bisa dipakai dalam percobaan balon udara berikutnya.

Di percobaan kedua ini, Montgolfier membuat bahan campuran balonnya lebih besar dari sebelumnya, tujuannya adalah agar udara yang ditampung jumlahnya bisa lebih besar dibanding balon sebelumnya.

Untuk bahan yang digunakan, Montgolfier mencampur kain tafeta dengan kertas, ditambah lagi dengan tawas yang dijadikan sebagai bahan pelindung kain tafeta supaya tahan api. Hasilnya, balon ini mampu menampung udara sebanyak 1.060 m3.

Baca Juga: Misteri Oak Island: Harta Karun yang Terpendam di Pulau Nova Scotia

Percobaan kedua ini digelar pada 11 September 1783 di sebuah lapangan dekat rumahnya Jean.

Mengetahui tentang percobaan balon udara yang digelar oleh Montgolfier bersaudara, Raja Louis XVI mengaku khawatir tentang tingkat keselamatan dari penerbangan balon udara tersebut.

Untuk memastikan tingkat keamanan dari sebuah balon udara, Raja Louis sempat memberi usul kepada Montgolfier bersaudara untuk menjadikan 2 orang napi sebagai pilot dari balon udara tersebut.

Namun, Montgolfier bersaudara merasa kalau balon udara mereka belum siap untuk menggunakan pilot. Sebagai gantinya, mereka akan menggunakan seekor Domba, Bebek dan Ayam sebagai "pilot" pertamanya.

Maju ke tanggal 19 September 1783, percobaan balon udara kembali digelar, namun kali ini percobaan tersebut dilaksanakan di kawasan Istana Versailles. Percobaan ini disaksikan oleh publik Perancis beserta Raja Louis XVI dan Ratu Marie Antoinette.

Baca Juga: Misteri Elisa Bravo, Model Lukisan Naufragio del Joven Daniel yang Hilang Sampai Sekarang

Hasilnya, balon tersebut mampu melayang setinggi 460 meter di atas permukaan Bumi dan melayang sejauh 3,2 kilometer dalam waktu 8 menit. Dari segi pendaratan, balon udara dalam percobaan kali ini mampu mendarat dengan selamat dibandingkan percobaan sebelumnya.

Percobaan kali ini juga berhasil membuktikan tingkat keselamatan dari sebuah balon udara kepada Raja Louis. Ketiga hewan tersebut menikmati penerbangannya dengan aman dan selamat. Dari situ, Montgolfier bersaudara pun mulai mempersiapkan percobaan selanjutnya.

Ilustrasi balon udara

Mereka kembali merombak balon udaranya dengan memperbesar ukurannya. Kali ini, balon tersebut memiliki ukuran panjang 23 meter dan diameter berukuran 15 meter. Daya tampung udaranya pun bertambah menjadi 1.700 m3.

Percobaan keempat dilaksanakan pada 15 Oktober 1783 di wilayah Faubourg Saint-Antoine, tepatnya di workshop milik Jean. Jacques menjadi pilot balon udara pertama di dunia, kemudian seorang fisikawan bernama Pilatre de Rozier menjadi orang kedua di dunia yang menjadi pilot balon udara.

Pilatre kembali menjadi pilot balon udara dalam percobaan kelima yang digelar di Chateau de la Muette pada 21 November 1783. Dalam percobaan ini, Pilatre ditemani oleh seorang bangsawan Perancis bernama Francois Laurent d'Arlandes.

Baca Juga: Pembunuhan Black Dahlia: Kasus Kriminal Paling Terkenal di Amerika Serikat

Percobaan ini menjadi percobaan terbaiknya Montgolfier bersaudara, karena balon udara mereka bisa terbang dalam waktu yang lebih lama dari semua percobaan yang mereka perbuat, yaitu 25 menit. Dengan adanya pilot, penggunaan bahan bakar pada balon udara pun jadi lebih irit, dengan begitu balon udara mampu terbang lebih jauh dari percobaan sebelumnya.

Usai percobaan tersebut, balon udara pun mulai diproduksi secara massal. Di tahun pertamanya, balon udara menjadi salah satu gambar yang paling banyak dipajang sebagai hiasan di beberapa benda, seperti perabotan rumah, sapu tangan, kotak pensil, payung dan lain-lain.

Seiring berjalannya waktu, balon udara pun terus mengalami inovasi baik dari segi teknologi sampai ukurannya. Sampai saat ini, balon udara masih digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Baca Juga: Soal Konspirasi SpongeBob Idap Autisme, Ini Penjelasan sang Pengisi Suara!

Jacques meninggal terlebih dulu, Ia wafat di usianya yang ke-54 pada 2 Agustus 1799. Sedangkan Joseph wafat sekitar 15 tahun setelah sang Adik pada tanggal 26 Juni 1810. Jacques dimakamkan di Serrieres, sementara Joseph dimakamkan di Balaruc-les-Bains.

Atas jasanya di dunia penerbangan, Montgolfier bersaudara masuk ke dalam daftar International Air & Space Hall of Fame tahun 1983 oleh San Diego Air & Space Museum.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia, Britannica

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Montgolfier Bersaudara, Pasangan Kakak Beradik Penemu Balon Udara

Link berhasil disalin!