Proses evakuasi korban sangat sulit, menurut pihak penyelamat yang datang ke lokasi. Hal itu karena kondisi cuaca saat itu sedang turun hujan, menambah tingkat kesulitan dari lokasi kejadian untuk bisa dicapai oleh tim penyelamat.
Pengaruh cuaca buruk saat kejadian diduga menjadi penyebab utama dari kecelakaan tersebut. Tapi penyebab utama yang sebenarnya dijamin akan membuat kalian emosi.
Penerbangan ini dikepalai oleh Kapten Pervez-Iqbal Chaudhry sebagai pilotnya. Bersama Kapten Chaudhry dan co-pilot Muntajibuddin Ahmed. Secara pengalaman, Kapten Chaudhry memiliki jam terbang yang lebih banyak dibandingkan co-pilot Ahmed.
Dalam penerbangan tersebut, Kapten Chaudhry menyuruh co-pilot Ahmed untuk membawa pesawat tersebut dengan maksud untuk mengajari sang co-pilot. Tapi tanpa sepengetahuan sang kapten, itu adalah kesalahan paling fatal yang telah ia perbuat.
Baca Juga: Tragedi 'Genthin Rail Disaster': Kecelakaan Kereta Api Terparah di Jerman, Ratusan Orang Meninggal
Sebetulnya, pesawat tersebut sudah hampir sampai di tujuan, yakni Bandara Internasional Benazir Bhutto.
Hanya saja karena faktor cuaca, pihak pemandu lalu lintas di Islamabad memberikan sejumlah instruksi untuk diikuti oleh pilot pesawat tersebut, yang mana co-pilot Ahmed yang bertugas sebagai pilot utamanya.
Akan tetapi, co-pilot Ahmed malah berbuat seenaknya, ia mengacuhkan semua instruksi yang diberikan pihak pemandu lalu lintas.
Parahnya lagi, co-pilot Ahmed malah menertawakan petugas pemandu lalu lintas yang memberikan instruksi kepadanya, kemudian Ia berkata, "Silakan berbicara sesuka hatimu".
Setelah itu, co-pilot Ahmed memilih diam seribu bahasa. Meskipun pihak pemandu lalu lintas sudah memperingatkannya, ia tetap tidak peduli.
Baca Juga: Tragedi 'Genthin Rail Disaster': Kecelakaan Kereta Api Terparah di Jerman, Ratusan Orang Meninggal
Mengetahui sikap congkak dari juniornya, Kapten Chaudhry pun emosi dan mulai bertengkar dengan co-pilot Ahmed. Pertengkaran antara senior dan junior itu berlangsung selama 1 jam, sebelum akhirnya pesawat itu terjatuh di Lembah Margalla.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia, Facebook @Islamabad We Love You