INDOZONE.ID - Ini adalah kisah tentang Sengbe Pieh, atau yang dikenal juga sebagai Joseph Cinque. Ia adalah warga Suku Mende, Sierra Leone, Afrika Barat, yang lahir di tahun 1814.
Joseph awalnya hidup bahagia bersama Istri dan 3 orang anaknya. Ia bekerja sebagai seorang petani beras. Namun, karena hidupnya terjerat utang, Ia rela menjual dirinya sebagai budak.
Pada awalnya, Ia dibeli oleh Raja Suku Vai yang bernama Siaka. Kemudian, Ia dijual kembali kepada seorang penjual budak asal Spanyol bernama Pedro Blanco.
Joseph pernah dikurung di dalam sebuah kapal pembawa budak milik bangsa Portugis bernama Tecora, atas dugaan pelanggaran perdagangan budak Internasional.
Dari situ, Joseph bersama 110 budak asal Afrika lainnya direncanakan untuk dibawa ke Havana, Kuba oleh 2 penjual budak lainnya bernama Jose Ruiz dan Pedro Montez.
Joseph dan para budak yang lain dibawa ke Havana menggunakan kapal La Amistad. Rencananya para budak ini akan dijadikan buruh tani di kebun gula yang ada di Havana.
Di tanggal 30 Juni 1839, Joseph dengan berani menjadi pemimpin aksi pemberontakan para budak di dalam kapal. Mereka berhasil membunuh para awak kapal dan menyandera Ruiz dan Montez.
Selain 2 penjual budak asal Spanyol itu, Joseph dan rekannya juga membiarkan nakhoda kapal La Amistad tetap hidup, supaya Ia bisa membawa kapal itu kembali ke Sierra Leone.
Baca Juga: Seokarno Miliki Keyakinan dengan Dunia Mistis dan Menerapkannya Dalam Sistem Perpolitikannya
Si nakhoda “menyanggupi” keinginan para budak, namun nyatanya, Ia tidak mengarahkan kapal La Amistad ke Sierra Leone, tapi ke AS.
Setelah 2 bulan berlayar, kapal tersebut berlabuh Long Island, New York. Kedatangan kapal La Amistad mendapat perhatian dari Marinir AS.
Dari situ, mereka dikejutkan dengan apa yang terjadi di dalam kapal itu. Karena aksinya, Joseph bersama rekannya ditahan oleh pihak berwajib.
Di pengadilan, Ruiz dan Montez menyebut kalau para budak yang menahannya berasal dari Kuba. Tentunya hal tersebut sangatlah keliru dan membuat Joseph tersinggung.
Beruntung, ada seorang pengacara yang mau membela Joseph dan rekannya. Dari situlah Joseph menjelaskan semuanya kepada sang pengacara.
Joseph menyebut kalau dirinya dan rekannya adalah pribumi asli Afrika. Mereka dibawa oleh para penjual budak dari Spanyol secara ilegal dari tanah airnya.
Mendengar kesaksian Joseph, para hakim kejaksaan langsung memenangkan pengadilan tersebut kepada pihak Joseph dan rekannya. Mereka menentang keras aksi perbudakan ilegal yang dilakukan oleh Ruiz dan Montez.
Baca Juga: Hubungan Dekat Ir Soekarno dengan Nyi Roro Kidul Diduga Sampai Menikah Demi Bisa Menguasai Lautan
Keputusan para hakim sempat dikomplain oleh Presiden AS saat itu, Martin Van Buren. Menurutnya itu akan merusak perjanjian antara AS dan Spanyol terkait upaya perbudakan diantara kedua negara.
Beruntung, keputusan para hakim sudah final, meski tidak disukai oleh Presiden AS. Usai memenangkan kasus tersebut, Joseph dan rekannya kembali dipulangkan ke Afrika.
Berita tentang kasus La Amistad di media saat itu
Joseph dan budak yang lainnya tiba di Sierra Leone pada tahun 1842. Usai terbebas dari upaya perbudakan, Joseph pernah ikut dalam perang saudara di Sierra Leone.
Setelah perang berakhir, Joseph dikabarkan pindah ke Jamaika untuk menjadi seorang pebisnis. Sempat ada dugaan kalau Joseph menjadi penjual budak selama di Jamaika, namun dugaan tersebut tidak memiliki bukti yang valid.
Di tahun 1879, Joseph menghembuskan nafas terakhirnya. Ia dimakamkan di kampung halamannya di Sierra Leone. Joseph wafat pada usianya yang ke-65.
Sepeninggal Joseph, Ia dikenang sebagai salah satu sosok pahlawan bagi warga Sierra Leone.
Kisah hidupnya Joseph sempat diadaptasi ke dalam beberapa karya seni, salah satunya adalah film berjudul “Amistad” garapan sutradara kondang Steven Spielberg yang dirilis pada tahun 1997.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia