Sejak dulu, AS dan Inggris selalu diceritakan sebagai 2 negara adidaya yang tidak pernah akur. Tak jarang mereka seringkali terlibat dalam berbagai peristiwa perang, termasuk yang satu ini.
Di Pulau San Juan tahun 1859, sempat terjadi rebutan kepemilikan atas pulau tersebut. Saat itu, perusahaan Hudson’s Bay Company milik Inggris menjadi pemilik utama dari Pulau San Juan.
Pada 15 Juni 1859, seorang peternak AS bernama Lyman Cutler menembak seekor Babi yang sedang melahap Kentang di lahannya Cutler.
Mengetahui hal tersebut, pihak Inggris pun murka kepada Cutler karena sudah menembak mati Babi yang ternyata adalah milik Hudson’s Bay Company.
Cutler melaporkan tindakan Inggris kepada militer AS dan langsung mendapat respon.
Prajurit AS dan Inggris pun bersiap-siap untuk berperang satu sama lain di Pulau San Juan, sekaligus untuk menetapkan pemilik pasti dari pulau tersebut.
Beruntung, petinggi pemerintah AS dan Inggris berhasil melerai kedua pasukan sebelum peperangan terjadi.
Mereka juga berhasil menenangkan pasukannya agar pertumpahan darah tidak sampai terjadi di Pulau San Juan.
Baca Juga: Perang Mafia Castellamarese: Perang Tak Terelakkan di Dunia Mafia
Singkat cerita dengan diresmikannya Perjanjian Washington, Pulau San Juan kini resmi menjadi milik AS. Dalam peresmiannya, Kaiser Wilhelm I dari Jerman menjadi saksi pada saat acaranya berlangsung.
Dengan begitu, hanya karena Babi milik perusahaan Inggris ditembak mati oleh peternak AS, peristiwa ini dikenal sebagai Perang Babi.
Untuk peristiwa yang terakhir ini kejadiannya melibatkan Perancis dan Brazil sebagai karakter utamanya.
Sekitar tahun 1961, nelayan dari Perancis sedang memancing Lobster di perairan Afrika. Sayangnya, mereka gagal dalam upayanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia