INDOZONE.ID - Pada 12 Oktober 1216, negara Inggris mengalami sebuah peristiwa yang memalukan dalam sejarah, yakni Raja John yang kehilangan harta karun mahkotanya.
Peristiwa ini tidak hanya mencerminkan kelemahan politik dan kekuatan perlawanan rakyat, tetapi juga menjadi simbol dari masa pemerintahan yang penuh dengan kontroversi dan konflik.
Baca Juga: Mitos Tower of London: Runtuhnya Kerajaan Inggris Jika Burung Gagak Meninggalkan Menara
Raja John lahir di Beaumont Palace, Oxford sekitar tahun 1166-1167. Ia merupakan anak ke lima dari Raja Henry II dari Inggris dan Eleanor dari Aquitaine.
John adalah adik tiri (dari pihak ibu) dari Marie de Champagne dan Alix dari Prancis.
Ia merupakan adik dari William, Pangeran dari Poitiers, Henry si Raja Muda, Matilda dari Inggris, Richard I dari Inggris, Godfrey II, Adipati dari Britania, Leonora dari Aquitaine dan Joan dari Inggris.
Semasa kecil, ia jadi anak kesayangan ayahnya. Julukan "Lackland" yang disematkan ke John dikarenakan dia anak bungsu yang tidak akan mendapatkan warisan apapun.
John naik takhta pada tahun 1199 setelah kematian saudaranya Richard. Selama memerintah, Raja John dikenal sebagai penguasa yang kontroversial.
Ia sering konflik dengan para bangsawan dan gereja, yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya sebuah revolusi.
Gaya pemerintahan Raja John yang kontroversial membuat para bangsawan (baron) Inggris muak. Di tahun 1215, para bangsawan memaksa Raja John untuk menandatangani Magna Carta.
Magna Carta adalah ebuah dokumen bersejarah yang mengatur kewenangan monarki dan memberikan hak-hak istimewa kepada bangsawan.
Namun sayangnya Raja John melanggar kesepakatan Magna Carta, yang menyebabkan perang saudara (Perang Barons Kedua).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber