INDOZONE.ID - Saat hukum Jim Crow (hukum pemisahan rasial) masih berkuasa, seorang remaja berkulit hitam, George Stinney Jr. tewas dalam proses eksekusi mati dengan kursi listrik pada 16 Juni 1944. Dia dieksekusi atas tuduhan telah membunuh 2 anak kecil berkulit putih di lingkungan tempat tinggalnya di South Carolina.
Atas eksekusinya tersebut, George menjadi orang termuda yang dieksekusi mati dalam sejarah modern Amerika Serikat. Di mana saat itu dia baru berusia 14 tahun.
Pada tahun 2014, pasca 70 tahun kematiannya, melalui penelitian dan peninjauan lebih lanjut, pengadilan South Carolina baru menyatakan George tak bersalah.
Kisah tragis George Stinney Jr.
Pada 23 Maret 1944, Betty June Binnicker (11) dan Mary Emma Thames (7) dilaporkan menghilang. Menurut informasi yang beredar, kedua anak kecil ini terakhir kali terlihat saat mengendarai sepeda di wilayah Alcolu untuk mencari bunga.
Hilangnya Betty dan Mary seketika membuat seluruh warga Alcolu dilanda kehebohan. Tak menunggu lama, ratusan penduduk Alcolu pun mengerahkan seluruh tenaga mereka untuk mencari kedua anak ini, termasuk di antaranya ayah George.
Namun sayangnya, Betty dan Mary baru dapat ditemukan keesokan harinya dalam keadaan tewas di sebuah selokan dangkal yang terletak di hutan wilayah Alcolu.
Dr. Asbury Cecil Bozard yang saat itu bertugas memeriksa jasad Betty dan Mary mengungkapkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda perlawanan. Namun yang jelas, kematian kedua anak kecil tersebut diakibatkan oleh kekerasan fatal yang menyebabkan banyak luka di kepala.
Mary memiliki lubang yang menembus dahi hingga ke tengkoraknya, serta ditemukan sayatan sepanjang dua inci di atas alat kelamin bagian kanan.
Sementara itu, Betty mendapatkan setidaknya tujuh pukulan di kepala yang menyebabkan bagian belakang tengkoraknya hancur tak karuan.
Dr. Asbury menyimpulkan bahwa luka-luka tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh oleh alat berbentuk bulat seukuran kepada palu.
Pada saat itu, muncul sebuah rumor yang mengatakan bahwa Betty dan Mary pernah bertandang ke rumah keluarga kulit putih pada hari yang sama saat mereka dinyatakan menghilang. Akan tetapi, hal tersebut tak pernah dikonfirmasi sebab sepertinya polisi tidak sedang mencari pembunuh berkulit putih.
Hal ini berbanding terbalik ketika seorang saksi mengatakan bahwa dia pernah melihat Betty dan Mary berinteraksi dengan George Stinney. Tak menunggu waktu lama, petugas penegak hukum Clarendon County langsung bergegas ke rumah keluarga Stinney yang merupakan penduduk berkulit hitam dan segera menangkap George yang saat itu masih berusia 14 tahun.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Post And Courier