INDOZONE.ID - Pada 2021, Korea Selatan (Korsel) dibuat gempar oleh dua remaja yang berusia 18 dan 16 tahun.
Bagaimana tidak, mereka menghadapi pengadilan atas dakwaan membunuh nenek mereka sendirii dengan cara yang sangat kejam.
Mereka dituduh menikam nenek berusia 77 tahun itu hingga meninggal di hadapan kakek mereka yang berusia 90 tahun.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Agustus 2021. Sejak terkuak, kasus tersebut terus menjadi topik yang dibahas di media dan forum online Korea kala itu.
Menurut pengakuan di pengadilan, konflik dimulai ketika sang nenek, yang merawat kedua remaja tersebut dengan bantuan dari pemerintah serta dukungan ibu mereka, mengkritik kedua pelaku.
Kritik itu merupakan muara dari tindakan kedua pelaku yang tidak menggunakan kartu makan sekolah sebagaimana mestinya.
Daripada menggunakan kartu makan sekolah, mereka justru lebih sering menghabiskan waktu bermain game.
Baca Juga: Miris, Pria Inggris Ini Depresi karena Cerai: Ujungnya, Bunuh Diri hingga Kepala dan Badan Terpisah!
Sang nenek kerap berkata, "Kalau saja kalian belajar sekeras kalian bermain gim, kalian pasti sudah berada di peringkat teratas kelas.”
Ia juga sering memperingatkan, "Kalian harus pindah setelah usiamu 20 tahun.”
Marah dengan teguran tersebut, A mengirim pesan kepada B melalui KakaoTalk pada pukul 10.26 malam waktu setempat, yang berisi ajakan untuk membunuh nenek mereka.
Dari hasil investigasi polisi, salah satu pelaku bahkan sempat mencari informasi tentang cara membunuh seseorang secara instan sebelum beraksi.
Sebelum kejadian, salah satu remaja memastikan jendela-jendela tertutup agar teriakan korban tidak terdengar dari luar.
Keesokan paginya, A menyerang nenek mereka yang baru saja selesai mandi, sehingga korban mengalami lebih dari 60 luka tusukan.
Tragedi ini disaksikan langsung oleh kakek mereka yang tidak berdaya dan hanya bisa memohon agar korban dibawa ke rumah sakit.
Di tengah kemarahan, salah satu remaja mengancam akan menikam sang kakek, tetapi B menghentikannya. Beruntung, kakek tersebut bisa menghubungi polisi.
Setelah kejadian, kedua remaja membersihkan darah dan mencoba menutupi bau dengan menyemprotkan parfum. Meski tim medis tiba, nenek mereka tidak bisa diselamatkan.
Di akhir persidangan, A meminta keringanan hukuman untuk B dengan mengatakan, "Saudaraku tidak bersalah, mohon berikan keringanan.”
Pada Januari 2022, hukuman dijatuhkan dengan "A" dihukum penjara maksimal 12 tahun dan minimal 7 tahun.
Sementara itu, B mendapat hukuman yang ditangguhkan karena dianggap memiliki peran lebih ringan dan menunjukkan usaha rehabilitasi. A diperkirakan akan bebas pada Agustus 2028.
Kasus ini menjadi peristiwa tragis yang menggemparkan bagi masyarakat Korea.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Koreaboo.com