Minggu, 27 OKTOBER 2024 • 18:41 WIB

Kilas Balik Rodney Alcala: Pembunuh Berantai Keji yang Ikut Acara Kencan di TV

Author

Rodney Alcala di The Dating Game.

INDOZONE.ID - Rodney Alcala yang dikenal sebagai The Dating Game Killer adalah salah satu pembunuh berantai paling terkenal di Amerika Serikat (AS) pada 1970-an.

Rodney diberi label The Dating Game Killer, karena penampilannya di acara televisi Amerika The Dating Game pada 1978.

Dia tampil di acara tersebut di tengah pembunuhan berantai yang dilakukannya. Karena tindakan kejinya memperkosa dan membunuh, Rodney dijatuhi hukuman mati di California pada 2010.

Keterangan polisi setempat menyakini, bahwa Rodney juga terlibat dalam lebih dari 100 pembunuhan wanita.

Baca Juga: Dennis Rader, Pembunuh Berantai Teror Kansas Selama 30 Tahun: Dikenal sebagai Suami Baik Hati, Ternyata Monster!

Polisi juga menemukan koleksi ratusan foto wanita dan gadis remaja yang diambil oleh Rodney.

Dari banyaknya kasus yang dilakukan olehnya, setidaknya Rodney menjadi tersangka dari dua pembunuhan yang belum terpecahkan di New York.

Lantas siapa sebenarnya Rodney? INDOZONE akan mengupas sosok dari pembunuh berantai yang dijuluki The Dating Game Killer ini.

Rodney Alcala di The Dating Game.

Siapa Rodney Alcala?

Pria bernama Rodrigo Jacques Alcala-Buquor, lahir pada 23 Agustus 1943, di Texas. Pembunuh terkenal ini menghabiskan masa kecilnya di Meksiko.

Namun, saat berusia delapan tahun, Rodney dan keluarganya pindah ke Los Angeles.

Di usia 17 tahun, Rodney mendaftar di Angkatan Darat. Akan tetapi, dia diberhentikan setelah mengalami gangguan saraf dan mendapatkan tuduhan pelanggaran seksual pada 1964.

Rodney mengklaim dirinya memiliki IQ jenius. Bahkan, dia lulus dari UCLA jurusan seni murni setelah keluar dari Angkatan Darat.

Awal Aksi Kejahatan Rodney Alcala pada 1968

Rodney melakukan kejahatan pertamanya pada 1969. Kejadian itu bermula dari seorang pengendara mobil di Los Angeles, menyaksikan Rodney menggoda gadis berusia delapan tahun bernama Tali Shapiro.

Rodney Alcala di The Dating Game.

Kemudian, pengendara itu mengikuti Rodney yang membawa Tali ke apartemennya dengan mobil. Setelahnya, pengendara itu menelpon polisi.

Setelahnya, polisi pun datang. Akan tetapi, Rodney berhasil kabur ke Pantai Timur AS.

Lalu, dia berkuliah di NYU (New York University) dengan mengenakan nama John Berger.

Selang dua tahun, beberapa mahasiswa melapor ke polisi karena melihat persamaan antara John Berger dengan postur wajah buron FBI, yakni Rodney.

Setelahnya, Rodney berhasil ditangkap dan diekstradisi ke California. Akan tetapi, saat persidangan berlangsung, pihak orang tua Tali menolak bersaksi karena sudah berada di Meksiko.

Atas perbuatan keji itu, Rodney hanya dihukum selama 34 bulan, karena kurangnya bukti.

Kurang dari dua bulan kemudian, Rodney kembali ditangkap karena melanggar memberikan ganja kepada seorang gadis berusia 13 tahun. Dia dibebaskan setelah menjalani dua tahun hukuman penjara.

Pembunuhan pertama yang dilakukan oleh Rodney menimpa Samsoe Robin, gadis berusia 12 tahun dari Huntington Beach, California. Gadis malang itu tewas membusuk di kaki bukit Los Angeles, pada 1979.

Baca Juga: Kilas Balik Kisah Ryan Jombang: Pembunuh Berantai yang Habisi 11 Korban dan Memutilasinya karena Cinta Terlarang

Pada 1980, Rodney diadili, dihukum, dan dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan terhadap Samsoe. Akan tetapi, hukuman itu dibatalkan oleh Mahkamah Agung (MA) California.

Keterlibatan dalam Acara The Dating Game

Sebelum dijatuhi hukuman mati pada 1980, Rodney ternyata pernah muncul di televisi (TV). Dia menjadi tamu dalam salah satu episode The Dating Game pada 1978

Acara itu menghadirkan pria lajang untuk berkompetisi demi mendapatkan hati dan berkencan dengan seorang wanita.

Rodney dipilih oleh acara tersebut karena tinggi, tampan, dan menawan. Pembawa acara The Dating Game, Jim Lange, memperkenalkan Rodney sebagai Bachelor Number One, seorang fotografer sukses.

Namun, Jim Lange dan orang-orang di acara tersebut tidak mengetahui, bahwa Rodney pembunuh berantai. Sebab, saat itu belum ada teknologi untuk pemeriksaan latar belakang seseorang.

Kisah Rodney Alcala diangkat jadi film Woman of the Hour.

Uniknya, Rodney menjadi pemenang karena karismanya. Akan tetapi, dia tidak berkencan dengan wanita dalam acara tersebut.

Rodney Alcala Divonis dengan Pasal Berlapis

Sementara itu, pada 1980, Rodney dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan Robin Samsoe yang berusia 12 tahun.

Sayangnya, putusan tersebut dibatalkan pada 1984. Rodney diberi kesempatan untuk diadili ulang.

Setelahnya, Rodney dijatuhi hukuman mati lagi pada 1986, tetapi putusan tersebut dibatalkan pada 2003.

Kendati demikian, Jaksa Orange County menemukan DNA Rodney cocok dengan bukti terkait pembunuhan empat wanita lain antara 1977 dan 1979.

Nama perempuan yang diyakini sebagai korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh Rodney, yaitu Jill Barcomb (18), Jill Parenteau (21), Georgia Wixted (27), dan Charlotte Lamb (32).

Baca Juga: Kisah Oki Dewantoro, Pembunuh Berantai Indonesia di AS yang Sudah Divonis Hukuman Mati Tapi Dibebaskan Jokowi

Pada 2010, juri Orange County menghukum Rodney atas lima tuduhan pembunuhan tingkat pertama, yang membuatnya dijatuhi hukuman mati lagi.

Setelah dinyatakan bersalah, Rodney menghadapi lebih banyak dakwaan pembunuhan di negara bagian lain.

Di New York, ia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara seumur hidup pada 2012 atas pembunuhan terhadap dua perempuan berusia 23 tahun, Cornelia Crilley dan Ellen Jane Hover pada 1970-an .

Pada 2016, jaksa Wyoming mendakwanya atas pembunuhan Christine Ruth Thornton, seorang perempuan berusia 28 tahun yang sedang hamil enam bulan saat meninggal pada 1977.

Pihak berwenang melanjutkan penyelidikan terhadap dugaan hubungan Rodney dengan beberapa pembunuhan yang belum terpecahkan di beberapa negara bagian, seperti Washington, New Hampshire, dan Arizona.

Meninggal di Usia 77 Tahun 

Pada tanggal 24 Juli 2021, Rodney meninggal dunia pada usia 77 tahun saat menunggu hukuman mati di California.

Meski jumlah korban Rodney sebenarnya masih belum diketahui, pihak berwenang meyakini The Dating Killer mungkin telah membunuh 130 orang.

Sejak kematiannya, kejahatan Rodney terus menjadi sorotan publik. Bahkan, kisah Rodney diangkat dalam film thriller berjudul Woman of the Hour yang rilis pada 18 Oktober 2024.

Penulis: Hilwah Nur Puspitawati

 

 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: People.com