Jennifer Pan, Anak Emas yang Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawa Orang Tua karena Muak Dipaksa Berprestasi
INDOZONE.ID - Kisah Jennifer Pan sempat menjadi sorotan dunia, karena aksi brutal yang dia lakukan terhadap kedua orang tuanya.
Kisah ini bermula dari Jennifer Pan yang merupakan anak dari pasangan Bich Ha dan Huei Hann Pan, imigran Kanada yang sukses.
Dari usia 4 tahun, Jennifer telah didaftarkan kelas piano dan menunjukkan bakat awal. Saat masih di sekolah dasar, dia sudah mengoleksi sejumlah penghargaan.
Keseharian Jennifer dihabiskan untuk sekolah, belajar, les, dan latihan, yang membuatnya menjadi siswa berprestasi selama menempuh studi di SMA Katolik. Ia juga lulus sebagai sarjana Farmasi dari Universitas Toronto Kanada yang dikenal sebagai kampus favorit.
Karena prestasinya itu, Jennifer bahkan disebut sebagai 'anak emas' oleh orang tuanya.
Jennifer disiplin mengikuti les piano, skating, bela diri, dan perenang yang baik. Dia juga tekun belajar hingga larut malam.
Orang tua Jennifer juga melarang pacaran dan pesta, karena menurut mereka hal itu tidak berguna dan mempengaruhi prestasi sang anak.
Namun, di balik prestasi yang diraihnya, ternyata selama hidupnya Jennifer menyimpan dendam dan kebohongan. Apa yang dilakukannya selama ini ternyata membuat Jennifer tertekan secara mental.
Dia bahkan menjadi sering berbohong dan melakukan segala cara untuk menutupi nilainya yang mulai drop di hadapan orang tuanya.
Jennifer mulai menjalani kehidupan ganda yang penuh dengan kepalsuan dan penipuan. Dia berbohong ke orang tuanya soal kuliah dan bekerja di sebuah rumah sakit.
Curiga dengan perilaku anaknya, Bich dan Hann pun mengikuti Jennifer dan terungkaplah semua kebohongannya. Hal itu pun membuat orang tua Jennifer semakin keras terhadapnya.
Jennifer dilarang memakai handphone, komputer, dan tidak boleh berkencan dengan kekasihnya, Daniel Wong. Bahkan odometer atau penunjuk jarak pada mobil selalu dipantau.
Sampai akhirnya, Daniel Wong memutuskan hubungannya dengan Jennifer, dan itu menjadi titik krisis baginya.
Tak berapa lama, Jennifer kemudian dekat dengan pria bernama Andrew Montemayor, teman sekolahnya saat SD. Dan saat itu dia mulai berpikir untuk melepaskan segala tekanan dari orang tuanya.
Bersama Montemayor dan teman sekamar kekasih barunya itu, Ricardo Duncan, mereka merancang sebuah plot. Namun itu hanya sekedar rencana, karena hubungan mereka bubar.
Jennifer kemudian dekat lagi dengan Daniel Wong, dan merencanakan untuk membayar pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa orang tuanya.
Kejadian itu terjadi pada 2010, di mana jarum jam menunjuk ke pukul 22.00. Crawford, Mylvaganam, dan Eric Carty (pembunuh bayaran), memasuki pintu depan rumah orang tua Jennifer dengan membawa senjata.
Para pembunuh bayaran itu menembak sang ibu, Bich hingga tewas seketika, dan menembak sang ayah, Hann di bagian wajah.
Pada 2014, Jennifer divonis bersalah atas pembunuhan tersebut. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kesempatan mengajukan pembebasan bersyarat selama 25 tahun.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Torontolife.com