INDOZONE.ID - Pedro Rodrigues Filho disebut sebagai pembunuh berantai terbesar di Brasil. Bagaimana tidak, dia mengaku telah membunuh lebih dari 100 orang, yang mayoritas pengedar narkoba, pemerkosa, dan pembunuh.
Dengan rentetan pembunuhan tersebut, Pedro jelas ditakuti. Meski begitu, Pedro justru meninggal dunia karena dibunuh pada 5 Maret 2023 usai bertobat.
Lantas, bagaimana kisah hidup Pedro yang menghabisi begitu banyak penjahat? Tenang, INDOZONE akan menjelaskannya kepadamu!
Pedro lahir di Minas Gerais, Brasil, pada 29 Oktober 1954. Saat lahir, dia memiliki luka di tengkorak karena sang ayah menganiaya ibunya waktu mengandung.
Menilik fakta itu, dapat diperkirakan kehidupan Pedro kecil tidaklah mudah. Bahkan, saat berumur 14 tahun, Pedro sudah membunuh orang.
Gilanya, korban pembunuhan pertama Pedro adalah wakil wali kota di kota kelahirannya, Santa Rita do Sapucaí.
Baca Juga: Kilas Balik Kisah Joseph Metheny: Pembunuh Berantai Gemoy yang Jadikan Daging Korbannya Burger
Apa kesalahan sang wakil wali kota? Jadi, dia memecat ayah Pedro, yang berprofesi sebagai penjaga keamanan sekolah, karena dituduh mencuri makanan di dapur.
Tak hanya sang wakil wali kota, Pedro juga membunuh seorang petuga keamanan yang dicurigainya sebagai pelaku pencurian makanan tersebut.
Pedro menghabisi dua korbannya itu dengan senapan sang ayah di balai kota. Kejahatan itu menandai catatan pembunuhan Pedro.
Tahu dirinya jadi buronan polisi, Pedro pun melarikan diri ke Mogi das Cruzes di Sao Paulo. Di sana, Pedro merampok tempat penjualan narkoba dan membunuh para pengedar yang ditemuinya.
Karena aksi tersebut, Pedro pun disebut sebagai seorang vigilante dengan julukan Pedrinho Matador.
Sekilas, Pedro terkesan kejam meski korban-korbannya mayoritas merupakan pelaku kejahatan. Meski begitu, Pedro juga bisa merasakan cinta, seperti lelaki pada umumnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: All That Interesting