Kisah wanita yang menghabisi 3 pria pelaku pemerkosaan terhadap putrinya. (instagram/@jurnal.mistis)
INDOZONE.ID - Ada cerita unik di Afrika tentang seorang wanita yang membantai 3 pelaku pemerkosaan terhadap putrinya beberapa tahun lalu. Semua itu dilakukan karena ia mencarikan jalan keadilan buat putrinya lantaran laporannya tak pernah diurus oleh pihak polisi setempat.
Kasus pemerkosaan telah menyebar luas di berbagai belahan dunia, namun di Afrika Selatan yang dikenal sebagai ibu kota pemerkosaan dunia dengan sekitar 110 kasus setiap harinya.
Situasi ini telah mencapai tingkat darurat. Kondisi ini tidak memberikan ruang bagi penegakan keadilan melalui penangkapan, yang mendorong seorang ibu di Lady Frere, Eastern Cape, untuk bertindak sendiri menyelamatkan putrinya dari tiga pria yang sedang mabuk.
Saat Nokubonga Qampi menerima telepon bahwa putrinya, Siphokazi, sedang diserang secara seksual di dekat tempat tinggalnya, ia mencoba menghubungi polisi tetapi tidak mendapatkan respon.
Baca Juga: Fritz Duquesne, Sang Mata-mata Afrika yang Sukses Bikin Amerika Ketar-Ketir
Nokubonga pun memutuskan untuk pergi sendiri dengan hanya membawa sebilah pisau.
Saat mendengar kabar bahwa putrinya sedang diperkosa oleh tiga pria di sebuah rumah kosong, seorang wanita Afrika bernama Nokubonga segera menghubungi polisi untuk meminta pertolongan.
Namun, satu jam berlalu tanpa kehadiran polisi. Tanpa pilihan lain, Nokubonga memberanikan diri untuk mendatangi lokasi tersebut.
Baca Juga: Mitos Topeng Kayu Afrika: Pintu Gerbang ke Alam Mistis, Media Komunikasi Para Roh Leluhur
Setibanya di sana, ia mendengar jeritan putrinya dan emosinya langsung memuncak, memaksanya menyerang para pelaku hingga salah satunya tewas.
Nokubonga akhirnya ditahan atas tuduhan pembunuhan, namun dukungan besar dari masyarakat sekitar membuatnya dibebaskan dengan alasan membela diri.
Jika masyarakat tidak menunjukkan kemarahan terhadap dakwaan pembunuhan yang dikenakan kepada Nokubonga dan tidak mengumpulkan dana untuk pembelaan hukumnya, kemungkinan besar ia akan berakhir di penjara, meninggalkan Siphokazi tanpa ibu serta tanpa sistem pendukung.
Penulis: Nadya Mayangsari
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram @musikindonesia.id