Camargo dan Esperanza ditangkap dan dibawa ke penjara terpisah. Camargo dihukum karena penyerangan seksual di Kolombia pada tanggal 10 April 1964.
Camargo dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, tapi akhirnya diperpanjang hingga delapan tahun karena keputusan hakim baru. Ini membuat Camargo marah dan merasa dikhianati oleh sistem peradilan.
Ia menjalani hukumannya hingga tuntas, dan dibebaskan.
Pada tahun 1973, ia ditangkap di Brasil karena tidak memiliki dokumen. Ia dideportasi ke Kolombia, dan bekerja dengan menjual televisi.
Suatu hari, ketika melewati sebuah sekolah, ia menculik seorang gadis berusia sembilan tahun, memperkosanya, dan membunuhnya. Ini menjadi kasus pembunuhan Camargo.
Baca Juga: Mengenal Abrahah, Pemimpin Pasukan Gajah yang Ingin Menghancurkan Ka`bah, Namun Tewas karena Ababil
Camargo ditangkap pada 3 Mei 1974 di Barranquilla, Kolombia ketika ia kembali ke tempat kejadian perkara untuk mengambil televisi yang tertinggal di samping korban.
Camargo dipenjara di Kolombia setelah dinyatakan bersalah atas pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis berusia sembilan tahun.
Ia awalnya dijatuhi hukuman penjara selama 30 tahun, tetapi hukuman ini dikurangi menjadi 25 tahun, dan ia ditahan di penjara di Pulau Gorgona, Kolombia pada 24 Desember 1977.
Pada November 1984, Camargo melarikan diri dari Gorgona dengan perahu setelah mempelajari arus laut dengan saksama.
Pihak berwenang berasumsi bahwa ia meninggal di laut dan media saat itu melaporkan bahwa ia telah dimakan oleh hiu.Baca Juga: Misteri Marree Man, Ukiran Terbesar di Dunia yang Terlihat dari Luar Angkasa: Buatan Alien?
Namun Camargo tiba di Quito, Ekuador. Ia kemudian melakukan perjalanan dengan bus ke Guayaquil.
Pada 18 Desember ia menculik seorang gadis berusia sembilan tahun dari kota Quevedo, di provinsi Los Ríos Ekuador. Keesokan harinya seorang gadis berusia 10 tahun juga menghilang.
Dari tahun 1984 hingga 1986, Carmago melakukan serangkaian sedikitnya 54 pemerkosaan dan pembunuhan di Guayaquil.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Mirror