Baca Juga: 3 Situs Warisan Indonesia Terancam Punah karena Perubahan Iklim dan Aktivitas Manusia
Pada langkah pertama aksi kriminalnya, Arthur membeli sebuah senjata revolver kaliber .38 bermerk Charter Arms di sebuah toko senjata di Milwaukee seharga $90 atau sekitar $677 menurut kurs 2024. Menariknya, Arthur menulis semua rencana kriminalnya dalam sebuah buku harian.
Pada 10 April 1972, Arthur berangkat dari Milwaukee ke Ottawa, Kanada usai mendengar berita soal kunjungan Presiden Nixon ke sana. Lanjut ke 3 hari setelahnya, Arthur bersiap untuk melakukan aksi penembakan terhadap Presiden Nixon.
Setelah menyiapkan penyamarannya, aksinya Arthur harus berakhir dengan kegagalan karena ketatnya pengamanan terhadap Presiden Nixon. Arthur pun menyiapkan rencana cadangannya dengan kembali ke hotel, sembari menunggu konvoi dari sang Presiden melewati hotel tempat akomodasinya.
Rencana Arthur nyaris berhasil, cuma sayangnya Ia lupa membawa pistolnya. Arthur pun bergegas kembali ke kamarnya untuk mengambil pistolnya, tapi sialnya, konvoi Presiden Nixon sudah pergi jauh dari hotel.
Usai sekitar 2 minggu berusaha, Arthur memilih untuk menyerah dari upaya pembunuhan terhadap Presiden Nixon. Kemudian, Arthur pun melanjutkan aksi kriminalnya ke target nomor 2, yaitu George Wallace.
Baca Juga: Ken & Barbie Killer, Pasutri Sadis dari Kanada
Pada 9 Mei 1972, Arthur berangkat ke Michigan untuk melakukan survei terhadap Gubernur Wallace. Kebetulan, di sana ada markas kampanye Gubernur Wallace yang rencananya akan mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat pada pemilu tahun 1972.
Selang 4 hari kemudian, Arthur sempat menghubungi Kepolisian Kalamazoo guna meneror mereka, sekaligus membongkar rencana kriminalnya kepada Gubernur Wallace. Sebenarnya, keberadaan Arthur sempat tersorot oleh kamera fotografer yang mendokumentasikan konvoi kampanye Gubernur Wallace, namun saat itu Arthur merasa kalau itu bukanlah saat yang tepat untuk melancarkan aksinya.
Sampailah ke tanggal 15 Mei 1972, di mana George Wallace melakukan kampanye di Maryland. Dalam kampanye kali ini, Wallace mengunjungi 2 mall, Wheaton Plaza dan Laurel Shopping Center. Pada kampanye pertamanya, Wallace mengisi acara di Wheaton Plaza, disusul dengan Laurel Shopping Center setelahnya.
Baca Juga: Teori Konspirasi 7 Karakter SpongeBob SquarePants Terinspirasi 7 Dosa Besar!
Dalam melancarkan aksinya, Arthur tentunya melakukan penyamaran agar aksinya ini berjalan dengan mulus. Meski sudah menyamar, Arthur malah memancing perhatian penonton dengan memuji Wallace dengan cara yang berlebihan. Bahkan Ia sampai dilempari Tomat oleh penonton yang hadir.
Usai berkampanye di Wheaton Plaza berakhir, Wallace diketahui bersalaman dengan semua penonton, terkecuali Arthur. Kesempatan pertama Arthur untuk melancarkan aksi kriminalnya pun gagal, namun Ia masih belum berhenti sampai tujuannya tercapai.
Dalam kampanye yang digelar di Laurel Shopping Center, Arthur kembali melakukan aksi CaPer (cari perhatian) yang sama, bedanya aksinya Arthur ini malah mendapat apresiasi dari penonton. Dan lagi-lagi, Wallace kembali menjabat tangan para penonton yang hadir, namun secara jumlah, mereka jauh lebih banyak dan antusias dibanding penonton di Wheaton Plaza.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Allthatsinteresting.com, Flickr