Sebagian besar shuriken tidak memiliki ujung yang panjang sehingga tidak mampu menimbulkan luka mematikan kecuali jika dilumuri racun.
Maka dari itu dalam pertempuran langsung, shuriken digunakan untuk me-tsubushu (mengalihkan perhatian), mengganggu musuh atau melemahkan target.
Shuriken seringkali dijadikan sebagai serangan pembuka sebelum serangan pamungkas dilancarkan.
Berbeda dengan katana atau naginata yang dibuat dari besi khusus dalam proses penempaan yang panjang, shuriken hanyalah senjata pelengkap yang seringkali dibuat dari bahan murah seperti besi bekas atau peralatan rusak.
Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir kerugian jika shuriken hilang atau sengaja dibuang dalam pertempuran.
Baca Juga: Mengenal Grebeg Gunungan, Tradisi Adat Khas Yogyakarta saat Rayakan Idul Adha
Identik dengan citra sebagai senjata ninja, tidak menjadikan shuriken hanya bisa digunakan oleh satuan pasukan tersebut.
Hal ini berkaitan dengan status ninja itu sendiri yang bukan merupakan prajurit standar. Samurai adalah pasukan yang secara resmi menggunakan senjata bintang lempar ini.
Samurai menjadikan shuriken sebagai pelengkap katana dan berbagai senjata lainnya. Senjata ini akan digunakan sebelum atau saat menghunus katana dalam pertempuran langsung.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber