Kategori Berita
Media Network
Selasa, 11 FEBRUARI 2025 • 17:20 WIB

Ritual Unduh Tirta, Tradisi Menjaga Lingkungan Lewat Kearifan Lokal

Pagelaran wayangan yang dilakukan di Sumber mata air Sabrangan, turut memiliki keterhubungan antara budaya dengan lingkungan alam.

Dalang Ki Ompong Sudarsono asal Temanggung, Jawa Tengah, menampilkan cerita pewayangan singkat yang berjudul Bimo suci.

Pagelaran wayang di area sumber Sabrangan.

"Pagelaran wayang ini selain berterima kasih kepada Tuhan, juga kita mengenalkan tentang energi-energi alam yang ada, antara lain energi tanah, panas, angin, dan air. Dari pengenalan energi-energi alam kita bisa mengajak masyarakat untuk menghargai atau menjaga alam agar tetap lestari," kata Dalang Ki Ompong Sudarsono.

Selepas acara penanaman dan pewayangan, masyarakat yang hadir bersama-sama menikmati tumpeng hasil bumi  yang dibawa dari pos pendakian Gunung  Penanggungan via Genting, sampai sumber mata air Sabrangan.

Baca Juga: Mengenal Ritual Tepuk Tepung Tawar: Warisan Budaya dalam Masyarakat Melayu Riau

Tumpeng hasil bumi disimbolkan sebagai rasa syukur atas keberkahan Tuhan, dengan tidak lepas dari keberadaan sumber mata air yang mampu mengaliri area pertanian masyarakat desa.

Warga yang terlibat dalam acara tersebut sedang mengambil makanan di Tumpeng Sedekah Bumi.

Kepala Kecamatan Ngoro Satriyo Wahyu Utomo turut hadir dan memimpin seremonial, serta memberangkatkan arakan tumpeng hasil bumi warga dari Pos Pendakian Gunung Penanggungan via Genting  ke mata air Sabrangan.

"Masyarakat sini memiliki kepedulian terhadap budaya, hal itu perlu kita jaga dan dilestarikan karena hanya kita yang bisa menjaga tradisi Ritual Unduh Tirta ini. Selanjutnya masyarakat juga memiliki sense of belonging, artinya rasa memiliki terhadap kondisi lingkungan sekitar, " ujar Satriyo Wahyu Utomo selaku Kepala Kecamatan Ngoro.

Pernyataan tersebut, menurut Satriyo Wahyu Utomo, memberikan pemahaman kepada kita untuk bergerak menjaga dan melindungi alam, apabila kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita.

Sambutan Kepala Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto.

Perangkat Desa diwakili oleh Kepala Dusun Genting Abdur Rahman juga menyampaikan harapannya. 

"Harapan saya setelah adanya acara ritual unduh Tirta dengan menggabungkan acara penanaman bambu, nantinya dapat memberikan pengaruh terhadap sumber agar lebih besar lagi debitnya, sehingga nanti bisa dikonsumsi secara merata oleh masyarakat,"  pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Ritual Unduh Tirta, Tradisi Menjaga Lingkungan Lewat Kearifan Lokal

Link berhasil disalin!