INDOZONE.ID - Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam, dan salah satu tradisi unik yang berasal dari Madura, Jawa Timur, adalah Karapan Sapi.
Karapan Sapi merupakan lomba balapan sapi yang tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga simbol identitas masyarakat Madura yang menggambarkan semangat dan kekuatan mereka.
Tradisi ini, yang sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu, menjadi kebanggaan yang terus diwariskan antar generasi. Karapan Sapi awalnya muncul karena kondisi tanah di Madura yang kurang subur untuk bercocok tanam. Warga Madura mencari cara lain untuk bertahan hidup, seperti beternak sapi dan bercocok tanam dengan menggunakan sapi sebagai tenaga pembajak sawah.
Seorang ulama dari Sumenep, Syeh Ahmad Baidawi atau Pangeran Katandur, memperkenalkan alat bajak bernama “nanggala”, yang ditarik oleh dua ekor sapi. Seiring waktu, tradisi ini berkembang menjadi lomba Karapan Sapi, yang kemudian digelar rutin setiap tahunnya, khususnya menjelang akhir musim panen.
Baca Juga: Karapan Sapi, Tradisi Kebanggaan Tahunan Madura
Lomba ini diawali dengan pawai arak-arakan sapi-sapi peserta yang diiringi oleh musik khas Madura, saronen, yang menambah meriah suasana. Dalam perlombaan Karapan Sapi, setiap pasangan sapi diikat pada sebuah kereta kayu kecil, dan seorang joki berdiri di atas kereta untuk mengendalikan mereka dengan kecepatan tinggi.
Para joki harus pandai menjaga keseimbangan dan memastikan sapi-sapi tetap berlari lurus hingga mencapai garis akhir. Tidak hanya membutuhkan kecepatan, namun juga keterampilan dan kekuatan sang joki dalam mengontrol sapi-sapi tersebut.
Suasana di arena pun penuh semangat, dengan sorak-sorai penonton yang mendukung sapi favorit mereka. Karapan Sapi tidak hanya menjadi hiburan rakyat, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai budaya seperti kerja keras, kebersamaan, dan persaingan yang sehat.
Baca Juga: Tradisi Syawalan di Pekalongan: Lopis, Budaya, dan Kebersamaan yang Terjaga
Tradisi ini menguatkan ikatan sosial antarwarga desa dan menjadi ajang berkumpulnya masyarakat dari berbagai kalangan. Tak heran, Karapan Sapi juga menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang ingin menyaksikan langsung keunikan budaya Madura.
Di tengah tantangan modernisasi, upaya pelestarian Karapan Sapi terus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, seperti melalui festival tahunan dan usulan untuk menjadikannya warisan budaya tak benda UNESCO. Karapan Sapi bukan sekadar lomba, tetapi bagian penting dari identitas budaya Indonesia yang patut dijaga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Direktorat SMP