“Aku tidak tahu soal itu karena Aku tidak berpartisipasi ke dalamnya. Itu adalah persepsi mereka terhadap diriku. Dan yang Aku lakukan adalah benar, dengan tidak ikut dalam proses pembuatannya. Mereka menilai diriku sebagai ‘penipu’, padahal Aku bukanlah orang yang seperti mereka kira. Dari judulnya saja terkesan seperti ‘melebih-lebihkan’. Kalau saja judul filmnya ‘Si Pendonor Sperma yang Beranak 1000’, Aku masih bisa memakluminya. Jujur Aku masih tidak paham darimana mereka bisa tahu soal jumlah anak yang terlahir dari donorku. Setahuku, Aku cuma menghasilkan sekitar 550 anak saja, terus darimana mereka tahu jumlah sisanya sampai jumlahnya jadi 1000 anak?" katanya lewat video yang Jonathan unggah pada Senin (24/6/2024) di kanal YouTube miliknya
“Mereka (orang tua) yang datang ke media selalu aja 4-5 keluarga yang sama. Yang selalu mereka bahas selalu saja seputar kemiripan fisiknya saja, sedangkan sifat dan karakter anaknya tidak pernah dibahas," kata dia dalam video lain.
Saat Netflix merilis trailer kedua dari film “The Man With 1000 Kids”, Jonathan mengemukakan kritiknya.
“Aku bisa saja menuntut mereka (Netflix) atas tuduhan fitnah atau yang lainnya. Aku sudah menjadi pendonor selama 17 tahun. Setiap anak punya keunikannya tersendiri, baik pada bentuk fisik maupun karakternya. Mereka dilahirkan dari keluarga yang memiliki ciri khasnya. Mereka seharusnya tidak dijadikan sebagai konsumsi publik (terutama media)."
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: People, Netflix, YouTube @Jonathan Jacob Meijer