Kategori Berita
Media Network
Selasa, 21 MEI 2024 • 07:55 WIB

Inilah Gempa Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Maroko

Gempa Agadir jadi gempa paling mematikan di Maroko.

INDOZONE.ID - Gempa Agadir adalah sebuah peristiwa gempa bumi yang terjadi pada 29 Februari 1960 pukul 23:40 waktu setempat di Agadir, Maroko. Meski kekuatannya hanya sebesar magnitudo 5,8, tapi gempa ini terjadi pada kedalaman 15 kilometer, sangat dekat dengan permukaan tanah.

Sebanyak 12.000-15.000 jiwa meninggal dunia dan 12.000 orang lainnya mengalami luka-luka, membuat gempa ini sebagai gempa paling mematikan dalam sejarah Maroko.

Sejak 23 Februari 1960, seismograf di seluruh dunia memang sudah merasakan adanya gempa bumi di wilayah Maroko, namun intensitas kekuatannya masih tergolong lemah. Barulah pada 29 Februari 1960 yang saat itu bertepatan dengan tanggal 3 Ramadhan 1381 Hijriah, gempa besar pun terjadi, menyebabkan gedung-gedung runtuh sampai saluran pembuangan air hancur akibat guncangan gempa.

Sekitar 70 persen wilayah Kota Agadir rata dengan tanah, ditambah dengan sepertiga populasi Kota Agadir saat itu sudah menjadi korban meninggal. Soal durasi, gempa ini hanya berlangsung kurang dari 15 detik saja.

Baca Juga: 7 Gempa Bumi Terdahsyat di Dunia, Salah Satunya Terjadi di Indonesia

Upaya pertolongan baru dikerahkan pada pagi hari 1 Maret 1960. Sultan Mohammed V mengerahkan tim penyelamat Maroko untuk terjun ke lokasi. Bersama mereka ada juga bantuan dari militer Prancis dan AS.

Pangeran Moulay Hassan, Putra Mahkota Maroko saat itu sebetulnya sudah memberikan keringanan kepada tim penyelamat untuk tidak berpuasa terlebih dahulu selama menunaikan tugasnya. Namun mereka menolak tawaran sang Pangeran dan tetap berpuasa, meski cuaca di Maroko saat itu mencapai suhu 40 derajat celsius.

Selain itu, ada beberapa hambatan lain yang dihadapi, mulai dari lokasi kejadian yang mulai terkontaminasi akibat pembusukan mayat korban dan sistem pembuangan air kota yang hancur, kemunculan gerombolan tikus, kucing dan anjing liar yang terlihat sedang menyantap mayat korban gempa, sampai gerombolan penjarah yang ingin mencuri barang-barang peninggalan para korban yang masih bisa dipakai.

Gempa Agadir di Maroko

Baca Juga: Fakta Rumah Adat Nias: Konstruksi yang Dibangun Tanpa Menggunakan Paku dan Anti Gempa

Banyaknya puing-puing reruntuhan di Agadir disebabkan oleh proyek konstruksi besar-besaran yang terjadi di sana selama periode tahun 1945-1955. Arsitektur bangunan yang jelek dan kurangnya pengawasan selama proses pembangunan membuat bangunan di Kota Agadir sangat rawan jika diguncang oleh gempa.

Secara standar arsitektur pun, beberapa bangunan di kota Agadir masih jauh di bawah standar. Bahkan dari penggunaan bahan bangunannya pun sangat tidak cocok dengan standar arsitektur bangunan.

Kebanyakan bangunan di Agadir saat itu menggunakan tanah bubuk yang dibentuk sedemikian rupa agar bisa dipakai untuk membuat bangunan, seperti rumah, hotel, apartemen, perkantoran sampai pasar.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Inilah Gempa Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Maroko

Link berhasil disalin!