Potret Radjiman Widyodiningrat beserta tim medis di RS Kadalipa. (Istimewa)
Nama Dokter Radjiman Widyodiningrat merupakan salah satu pahlawan di masa penjajahan. Sosok dokter yang satu ini memiliki peran yang cukup penting untuk keberlangsungan hidup di Nusantara.
Dikutip dari digilib.uns.ac.id, Radjiman Wedyodiningrat yang telah mengabdi sebagai dokter keraton sejak 1905. Ia menjadi dokter di sebuah klinik yang menangani keluarga kerajaan.
Baca Juga: Mengenal Radjiman Wedyodiningrat, Dokter yang Ikut Berjuang untuk Kemerdekaan RI
Meski begitu, Radjiman memiliki gagasan tersendiri yakni dengan memberikan pelayanan kesehatan pada abdi dalem keraton hingga masyarakat pribumi, khususnya yang kurang mampu secara finansial.
Berkat loyalitasnya, Radjiman mendapat gelar kehormatan Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.), tersemat dalam namanya, Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.
Salah satu bentuk loyalitas Radjiman yaitu dengan mengakomodasi Kadipala sebagai akses pelayanan kesehatan yang paling ramah untuk pribumi, khususnya masyarakat Surakarta. Ia mengabdikan dirinya untuk RS Kadipala dan Pakubuwana X hingga di 1934.
Walau kini RS Kadipala tampak sebagai rumah sakit yang ditinggalkan dan kerap menerima persepsi yang menyeramkan, namun nyatanya rumah sakit ini sangat berjasa pada masa penjajahan.
Di usianya yang ke-55 tahun, Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat memutuskan untuk pensiun dari pengabdiannya sebagai dokter keraton, sekaligus pemimpin Rumah Sakit Kadipala.
Nahas, 5 tahun setelah ditinggal Radjiman, Pakubuwana X turun takhta. RS Kadipala agak melemah di tahun-tahun berikutnya. Hingga kemerdekaan tiba, pada 1960, RS Kadipala jatuh ke tangan pemerintah Kota Surakarta.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: