Selasa, 18 MARET 2025 • 14:40 WIB

Memahami Bukber, Tradisi Buka Bersama dari Perspektif Positif dan Negatif

Author

Ilustrasi bukber.

INDOZONE.ID - Buka bersama atau bukber adalah sebuah kegiatan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut hadirnya bulan ramadhan. Momen ini dimanfaatkan sebagai sarana berkumpul bersama kawan atau keluarga besar.

Terkait akar dari tradisi bukber itu sendiri, bisa kita lihat dari keterangan Imam al-Baghawi dalam tafsirnya Ma'limut Tanzil Jilid 1 halaman 196.

Di situ disebutkan hadits riwayat Imam Tirmidzi dari Zaid bin Khalid al-Juhanny, bahwa Rasulullah SAW pernah bersaba:

"Barangsiapa memberi buka (makan) orang yang berpuasa, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu."

Nah, hadits ini kemudiam dikatakan menjadi salah satu dasar munculnya tradisi buka bersama oleh umat muslim. 

Baca Juga: Fenomena Mokel: Saat Berbuka Puasa sebelum Waktunya Justru Dibanggakan

Namun, hal ini tidaklah menjadikan bukber sebagai bagian dari ajaran islam. Bukber  memiliki hukum yang mubah, dengan catatan tidak bertentangan dengan agama.

Sisi positif dan negatif bukber

Tradisi bukber ini memiliki sisi positif yang bisa kita ambil, utamanya dalam hubungan antar manusia. 

Tradisi bukber dinilai mampu memberikan kesempatan bagi yang mengikutinya untuk saling berkomunikasi, memperpanjang umur dengan cara bersilaturahmi, mempermudah rezeki, menciptakan hubungan baru, dan saling mendekatkan diri.

Di sisi lain, walaupun banyak memiliki nilai positif, tetap ada dampak negatif dari tradisi bukber, yang bahkan dapat menghapus pahala puasa. 

Baca Juga: Mengungkap Makna Kurma, Ikon Bulan Puasa yang Membawa Manfaat Luar Biasa

Hal negatif yang dimaksud ini di antaranya menjadikan seseorang lupa untuk melaksanakan sholat maghrib. 

Tentu permasalahan lupa sholat maghrib ini sudah cukup sering ditemukan saat acara bukber. 

Selain itu, hal negatif lainnya yaitu ketika bukber justru menjadi ajang pamer dan ghibah dengan teman-teman. Maka, hal-hal inilah yang akhirnya akan menghilangkan pahala puasa kita.

Maka dari itu, alangkah baiknya ketika bukber, kita isi dengan hal-hal positif yang benar-benar bisa memperkuat hubungan sosial kita.

Selain itu, jauhi hal-hal negatif seperti yang telah disebutkan, agar acara bukber yang kita jalani menjadi acara bukber yang bermanfaat dan tidak menghilangkan pahala puasa kita.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: PCNU Tuban