Nasi uduk melambangkan kesucian, sementara pisang raja menyiratkan harapan hidup bahagia.
Tradisi Nyadran mengajarkan tentang keseimbangan antara manusia, Tuhan, dan alam. Prosesi ini bukanlah bentuk pemujaan roh, melainkan cara menjaga keharmonisan alam semesta.
Dalam pelaksanaannya, tercermin nilai-nilai gotong royong, keikhlasan, kebersamaan, dan silaturahmi.
Baca Juga: Memahami Tradisi Wiwitan atas Hasil Panen Melimpah dalan Masyarakat Jawa
Masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan ini juga menumbuhkan rasa syukur, sikap cinta damai, dan kepedulian terhadap sesama.
Tradisi ini turut memberikan pelajaran penting tentang pentingnya menjaga lingkungan, saling berbagi, dan bertanggung jawab atas tugas yang diemban.
Dalam upaya menjaga kelestarian Nyadran, peran anak muda semakin dilibatkan. Masyarakat juga mulai mengenalkan tradisi ini kepada anak-anak sejak dini, sehingga nilai-nilai luhur Nyadran terus diwariskan.
Dengan demikian, tradisi ini tetap hidup dan menjadi bagian dari identitas budaya yang memperkaya keragaman Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Nasional