INDOZONE.ID - Tradisi Mubeng Beteng adalah perwujudan budaya spiritual masyarakat Jawa yang berpadu dengan nilai-nilai Islam.
Dilaksanakan pada malam 1 Suro (bertepatan dengan 1 Muharram), tradisi ini menggabungkan adat istiadat Jawa dan ajaran Islam yang telah mendarah daging di Yogyakarta.
Mengutip jurnal: Intania Sukmawati. Mubeng Beteng Satu Suro: Sinkretisme Hukum Adat Jawa dan Islam. 2021, bagi masyarakat Jawa, bulan Suro adalah waktu sakral untuk refleksi dan pengendalian diri. Bulan ini bertepatan dengan Muharram dalam kalender Islam, yang diciptakan oleh Sultan Agung dan mengandung unsur-unsur keislaman.
Baca Juga: Fasisme: Ideologi yang Mengubah Sejarah Menjadi Tragedi
Kata "Suro" sendiri berasal dari "Asyura," menandakan kesakralan waktu ini, terutama dalam 10 hari pertama.
Tradisi seperti doa bersama (samadi), pengendalian diri (sesirih), dan berbagi pengetahuan (sarasehan) adalah cara masyarakat Jawa mengisi bulan ini dengan syukur dan harapan baik.
Lampah Mubeng Beteng, yang berarti berjalan mengelilingi benteng Kraton Yogyakarta, dilakukan dalam diam atau Tapa Bisu.
Ribuan orang, termasuk abdi dalem dan masyarakat umum, berpartisipasi dengan penuh khidmat.
Dalam ritual ini, tidak ada yang diizinkan berbicara, menciptakan suasana introspektif untuk membuang hal-hal negatif dan memohon keselamatan di tahun yang akan datang.
Baca Juga: Fasisme: Ideologi yang Mengubah Sejarah Menjadi Tragedi
Tradisi Tapa Bisu adalah contoh sinkretisme, yang memadukan adat Jawa dan kepercayaan Islam. Dalam konteks budaya Jawa, Islam hadir bersamaan dengan tradisi Hindu-Buddha yang kuat.
Namun, masyarakat dengan arif menggabungkan ajaran baru ini dengan budaya lokal, menciptakan perpaduan yang tetap hidup hingga kini.
Baca Juga: Misteri Santet di Banten: Warisan Ilmu Teluh Angin dan Banyu pada Masyarakat Baduy
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal: Intania Sukmawati. Mubeng Beteng Satu Suro: Sinkreti