Kategori Berita
Media Network
Jumat, 01 NOVEMBER 2024 • 07:45 WIB

Mengenal Tren Baru Salafisme di Kalangan Pemuda Indonesia

Ilustrasi persahabatan pemudi salafi milenial

INDOZONE.ID - Salafisme, salah satu gerakan dalam Islam, telah menunjukkan pertumbuhan pesat di berbagai belahan dunia.

Di Jerman, jumlah pengikutnya meningkat dari 3.800 pada 2011 menjadi 10.300 pada 2017. Di Inggris dan Belanda, masjid yang terafiliasi dengan Salafisme juga terus bertambah.

Gerakan ini telah menyebar ke Amerika dan Eropa, terutama di kalangan pemuda Muslim dari keluarga imigran, yang menjalin hubungan melalui jaringan interpersonal dan komunitas informal.

Sejarah Salafisme di Amerika Serikat dan Eropa

Di Amerika Serikat, Salafisme mulai muncul sejak 1980-an, berusaha untuk menjadi organisasi keagamaan yang formal. Di Eropa, banyak pemuda Muslim tertarik dengan Salafisme melalui media sosial dan komunitas informal.

Baca Juga: Menelisik Masjid Saksi Penyebaran Islam di Kota Jogja, Salah Satunya Ada Masyuro Tempat Ibadah Raja

Salafisme di Indonesia

Di Indonesia, Salafisme berkembang di ruang digital dan perkotaan. Setelah peristiwa 11 September dan konflik di Ambon, gerakan ini berupaya merubah citra untuk lebih diterima oleh publik.

Dalam era Reformasi, kelompok Salafi cenderung beradaptasi dengan sistem demokrasi daripada memperjuangkan pendirian negara Islam.

Saat ini, Salafisme berhasil menarik perhatian pemuda Muslim perkotaan melalui media sosial dan tren gaya hidup yang dianggap menarik. Figur-figur Salafi di media sosial turut membantu menciptakan citra positif bagi gerakan ini.

Tiga Gelombang Penyebaran Global Salafisme

Penyebaran Salafisme global terjadi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama dimulai pada 1926 ketika Arab Saudi memperkuat posisinya sebagai pusat Islam global setelah kejatuhan Kekhalifahan Ottoman.

Gelombang kedua muncul setelah Perang Dunia II, ketika Arab Saudi menerima pengungsi Ikhwanul Muslimin untuk melawan nasionalisme Arab.

Gelombang ketiga terjadi setelah Revolusi Iran pada 1979, ketika Arab Saudi menggunakan dana minyak untuk mendanai Salafisme dan menahan pengaruh Syiah.

Baca Juga: Dianggap Haram, Ternyata Wayang Digunakan Wali Songo untuk Sebarkan Islam di Indonesia

Urban Salafisme di Indonesia

Di Indonesia, Salafisme semakin berkembang di kalangan pemuda urban yang tertarik pada gaya hidup Islami modern.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: F. Aidulsyah, “The Rise Of Urban Salafism In Indonesia: The

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Tren Baru Salafisme di Kalangan Pemuda Indonesia

Link berhasil disalin!