Ilustrasi pohon natal. (Youtube/Bussines Insider)
INDOZONE.ID - Saat menjelang hari Natal, kita banyak sekali menemukan pohon Natal dimana-mana, di seluruh dunia. Pohon Natal biasanya terbuat dari pohon cemara yang dihias dengan indah.
Pohon cemara yang digunakan dapat berupa pohon cemara asli yang ditebang maupun pohon imitasi. Dekorasinya pun sangat meriah dan indah. Namun sebenarnya, bagaimana mulanya ada pohon Natal?
Dilansir dari countryliving.com, dalam budaya kuno, titik balik musim dingin digembar-gemborkan sebagai awal dari hari-hari cerah di masa depan. Pada saat tersebut, Dewa Matahari dipercaya sedang mendapatkan kembali kekuatannya.
Baca Juga: Asal-usul Santa Claus Idola Anak-Anak saat Natal, Ternyata Terinspirasi dari Tokoh Ini
Pohon cemara yang selalu hijau ketika melalui empat musim kemudian dipajang dan dirangkai sesuai dengan titik balik matahari, sebagai pengingat akan bulan-bulan hangat yang akan segera tiba.
Tradisi pohon Natal jika ditelusuri akan bermuara di Jerman pada abad ke-16, ketika umat Kristiani mulai mendekorasi pohon atau jika masa sedang sulit, maka memakai tumpukan kayu yang dibentuk piramida. Dekorasi ini kemudian diletakkan di dalam rumah mereka.
Ilustrasi pohon natal. (Youtube/Bussines Insider)
Tak hanya itu, mereka juga menambahkan lilin pada dahan pohon. Penambahan lilin ini dikaitkan dengan Martin Luther, yang konon terinspirasi oleh bintang-bintang di langit malam dan ingin menciptakan kembali pemandangan tersebut di rumahnya menggunakan lilin.
Baca Juga: Kisah Gadis Miskin dan Asal-usul Kastuba Jadi Bunga Natal
Sedangkan menurut "A Christmas Cornucopia: The Hidden Stories Behind Our Yuletide Traditions", pohon Natal pertama kali ada di London, di dekat tempat yang sekarang disebut dengan Pasar Leadenhall.
Ilustrasi pohon natal. (Youtube/Bussines Insider)
Namun tampaknya hal ini hanya terjadi satu kali saja, karena pohon Natal tidak terlihat lagi di Inggris hingga abad ke-19.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Countryliving.com