INDOZONE.ID - Sebuah rumah kontrakan yang sudah lama tidak dihuni, hingga warga sekita menjuluki sebagai Rumah angker Sumi.
Rumah kontrakan tersebut terletak tepat di Desa Jagalan, Kecamatan Bangutapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Nomor dan Rt/Rw untuk sementara disamarkan.
Dulunya, rumah ini memang sebuah bangunan lama yang dibangun pada tahun 1860.
Rumah ini dipilih untuk menjadi rumah dinas salah satu menteri pada saat itu. Karena ingin ditempati seorang menteri, maka bahan yang digunakan tidaklah sembarangan, dan bangunannya terbukti masih berdiri sangat kokoh.
Sampai saat ini, rumah itu hanya kotor sana-sini, hingga ditumbuhi rumput liar, dikarenakan tidak berpenghuni.
Baca Juga: Apa Hukum Sumpah Pocong yang Dilakukan oleh Saka Tatal dalam Islam? Ini Penjelasannya
Namun, ada juga berita yang tersebar bahwa pembangunan rumah ini sempat mengalami jeda selama beberapa waktu, hingga mengalami kekosongan 40 tahun lamanya.
Tetapi, rupanya ini semua hanyalah kabar burung, terbukti sejak tahun 70-an rumah ini nyatanya tidak pernah kosong, dan selalu berganti penghuni secara terus-menerus.
Lalu, setelah itu terjadi gempa pada tahun 2006 di Yogyakarta, mulai dari situ, rumah ini baru kosong dan tidak ada yang menempatinya lagi setelahnya.
14 tahun sudah rumah ini kosong tak berpenghuni, makanya, wajar saja jika rumah ini berubah dan terkesan mistis bahkan angker.
Seperti kepercayaan orang pada zaman dahulu, yang sempat mengatakan bahwa rumah akan dihuni makhluk-makhluk halus, jika biarkan kosong selama 40 hari.
Terlebih rumah ini telah lama kosong, terhitung sudah 14 tahun lamanya. Tetapi, pada saat itu, rumah Sumi memang sudah terkenal angker oleh para penduduk sekitar.
Banyak warga yang sering melihat langsung ada penampakan pocong berkain kafan lusuh, selepas pukul 22.00 malam.
Sosok pocong yang sering terlihat itu diyakini warga sekitar adalah pocong Sumi. Menurut cerita yang viral, di tahun 1935, rumah itu dihuni oleh pengusaha batik yang bernama Tukiman.
Beliau memiliki istri yang bernama Sumini atau biasa dikenal dengan sapaan Sumi. Suatu hari Tukiman harus pergi ke luar kota karena ada urusan bisnis.
Meskipun Tukiman merasa cemas harus meninggalkan istrinya seorang diri di rumah, namun demi sebuah tugas, semua harus ia lakukan, sebelum pergi, Tukiman berpesan pada istrinya, Sumia, agar tidak membukakan pintu jika mendengar suara ketukan-ketukan tidak jelas.
Tukiman akhirnya pergi untuk mengurusi bisnis batiknya di luar kota, tetapi rasanya rumah mereka sudah menjadi incaran sejak lama oleh para perampok.
Hingga malam itu, datanglah tiga orang perampok yang menyatroni rumah Sumi. Pintu rumah Sumi sampai digedor-gedor dengan keras, awalnya tentu saja pintu tidak dibukakan oleh Sumi.
Namun, ketiga perampok tersebut berhasil meyakinkan Sumi, kalau mereka datang untuk menyampaikan berita bahwa suaminya telah mengalami kecelakaan.
Jadi, para perampok ini berpura-pura sebagai pembawa berita tentang suaminya, karena khawatir akan nasib suaminya, Sumi akhirnya membukakan pintu rumahnya.
Setelah pintunya terbuka, para perampok tersebut langsung masuk dan menggasak seluruh barang berharga yang memenuhi seisi rumah Sumi.
Tragisnya, agar Sumi tidak berteriak, Sumi pun dihabisi dengan sangat sadis. Hingga arwahnya Sumi gentayangan menjelma menjadi sosok pocong Sumi.
Baca Juga: Lawang Sewu Jadi Saksi Bisu Penyiksaan dan Pembunuhan: Sering Tampak Pocong Penjaga Pintu
Maka dari itu dinamakan dengan pocong Sumi. Sejak kejadian pembunuhan Sumi, rumah itu sempat mengalami kekosongan selama beberapa tahun, hingga akhirnya ada beberapa kali ganti pemilik.
Anehnya, tiap kali berganti pemilik, para pekerja di rumah itu tidak pernah bertahan lama. Selalu mengalami teror mencekam dan susah untuk dijelaskan, seperti kisahnya Ratih salah satu pekerja di rumah itu.
Ratih sempat izin untuk mengundurkan diri, bahkan setelah belum sebulan dia bekerja di sana. Setiap malam sewaktu dirinya menonton televisi, selalu ada bau-bau aneh seperti bunga melati dan akan selalu disusul dengan kemunculan pocong Sumi.
Tak hanya sekadar menampakkan diri, biasanya pocong Sumi akan meneror siapa pun yang tinggal di rumah tersebut, hingga penghuni rumah memutuskan untuk angkat kaki dari rumah tersebut.
Penulis: Nadya Mayangsari
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X @ceritaht