INDOZONE.ID - Siapa yang nggak kenal mitos tentang desa-desa mistis di Indonesia?
Nah, kali ini kita bakal ngebahas salah satu desa horor yang katanya penuh misteri dan hal-hal mistis, yaitu Desa Getih.
Kisah mistis ini dilansir dari YouTube @Nadia Omara yang dikirim langsung oleh Sari, seorang cewek indigo dari Jawa Timur yang punya pengalaman serem saat ikut bapaknya, Pak Tikno, seorang tabib terkenal, mengobati pasien di desa ini.
Baca Juga: Kisah Mistis Desa Barito: Terjebak dalam Pusaran Perang Santet di Kalimantan
Tahun 2007, Pak Tikno didatangi oleh seorang pria bernama Pak Mukhtar yang berasal dari Desa Getih.
Dia meminta bantuan untuk mengobati istrinya, Bu Sumi, yang tiba-tiba jatuh sakit dan nggak sadarkan diri selama berhari-hari.
Awalnya, Pak Tikno nggak mengizinkan Sari ikut, karena katanya desa misterius itu punya aura yang nggak beres.
Tapi, setelah dibujuk terus, akhirnya Sari diperbolehkan ikut dengan satu syarat yaitu dia nggak boleh ngomong atau melakukan apapun selama di sana.
Begitu sampai di gerbang desa, Sari langsung merinding. Udara di sana terasa berat, seakan ada sesuatu yang menekan.
Nah yang bikin makin serem, bapaknya mulai membaca doa-doa yang nggak pernah didengar sebelumnya.
Semakin masuk ke desa, pemandangan rumah-rumah besar yang megah dan berlapis emas bikin Sari terkesima.
Tapi, ada yang janggal. Di desa pesugihan ini pada setiap rumah, ada sosok-sosok makhluk astral yang berdiri tegak seperti penjaga.
Ada ular besar melingkar di atap rumah, monyet putih memakai mahkota di pagar rumah lain, buaya di depan halaman, hingga manusia berkaki kuda yang tampak seperti panglima perang.
Sari yang punya mata batin langsung bisa lihat kalau rumah-rumah itu bukan rumah biasa tetapi mereka dipenuhi makhluk-makhluk pesugihan.
Baca Juga: Kisah Mistis Teror Desa Terkutuk: Ada Wanita Berlidah Panjang yang Meneror Warga
Saat tiba di rumah Pak Mukhtar, Sari kaget karena rumahnya beda jauh dari rumah-rumah lain di desa misteri itu.
Rumahnya kecil, sederhana, dan tampak jauh lebih bersahaja dibandingkan rumah-rumah megah yang tadi dilewati.
Nah yang lebih bikin shock, di dalam rumah ada banyak warga yang menangis mengelilingi sesuatu.
Tapi, ketika Sari melihat lebih dekat, dia sadar kalau yang mereka tangisi bukan manusia, melainkan batang pisang.
Satu hal yang bikin makin aneh, warga di sana memperlakukan batang pisang itu seolah-olah itu adalah Bu Sumi.
Mereka memeluk, membelai, dan bahkan menyuapi batang pisang itu dengan berbagai makanan.
Tapi, setiap kali makanan disuapkan, makanan itu jatuh begitu saja ke tanah. Saat itu, Sari sadar ada sesuatu yang nggak beres. Namun, karena pesan bapaknya, dia memilih diam dan hanya mengamati.
Pak Tikno akhirnya meminta salah satu warga untuk mengambil benda apapun dari rumah tetangganya, Pak Bejo.
Setelah beberapa saat, warga itu kembali membawa pecahan genteng dalam plastik. Dengan doa-doanya, Pak Tikno merendam genteng itu dalam air, lalu mulai membacakan mantra sambil diiringi suara warga yang terus mengaji.
Baca Juga: Kisah Horor Anak Pencari Tumbal: Teror di Desa Wonomendar yang Berujung Haru Seorang Ibu
Saat doa-doa dilantunkan, Sari melihat sesuatu yang mengerikan. Dari sudut ruangan, muncul dua makhluk berjubah hitam tinggi yang menyeret seorang wanita dengan rantai besi.
Wanita itu menangis dan meminta tolong, tapi nggak ada satu pun warga yang mendengar jeritannya.
Saat itu, Sari sadar bahwa wanita yang diseret adalah Bu Sumi yang asli, sementara yang sedang didoakan warga hanyalah ilusi berupa batang pisang!
Makhluk-makhluk itu seperti terikat dengan ritual yang dilakukan Pak Tikno. Mereka tampak ragu dan mulai gelisah.
Lalu, tiba-tiba, dalam satu kedipan mata, mereka menukar batang pisang dengan tubuh asli Bu Sumi yang langsung jatuh ke lantai. Warga yang melihat ini langsung berteriak kaget.
Detik itu juga, Bu Sumi yang sudah berhari-hari nggak sadarkan diri tiba-tiba membuka matanya dan tersadar.
Warga langsung bersyukur, sementara Pak Tikno hanya tersenyum tipis, seakan tahu bahwa ini semua adalah bagian dari misteri desa yang nggak semua orang bisa mengerti.
Baca Juga: Misteri Desa Mati di Kaki Gunung Sinabung, Kini Terbengkalai Setelah Ditinggalkan Akibat Erupsi
Setelah kejadian itu, Sari nggak pernah lagi kembali ke Desa Getih. Tapi, pengalaman itu membekas dalam ingatannya.
Desa itu, katanya, penuh dengan praktik pesugihan. Demi kekayaan dan status sosial, banyak warga yang rela melakukan ritual-ritual menyeramkan yang mengikat mereka dengan dunia lain.
Sampai sekarang, nggak ada yang tahu pasti apakah Desa Getih masih menjalankan praktik pesugihan atau tidak.
Nah yang jelas, kisah Desa Getih ini jadi pengingat bahwa di sekitar kita, ada hal-hal yang nggak bisa dijelaskan dengan logika biasa.
Jadi, berani mengungkap kisah mistis Desa Getih dengan mengunjunginya?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube