Kategori Berita
Media Network
Rabu, 30 APRIL 2025 • 14:20 WIB

Pesugihan Warung Bakso Rasa Neraka: Ketika Sedekah Menutupi Darah yang Bikin Merinding

Ilustrasi Pesugihan Warung Bakso.

INDOZONE.ID - Desa Ngemplak, sebuah desa kecil yang adem dan kelihatannya damai-damai aja, ternyata nyimpen rahasia kelam yang bikin bulu kuduk berdiri.

Di tengah sejuknya pagi, di balik sawah hijau dan rumah-rumah kayu yang tenang, ada satu warung bakso yang nyatanya nggak sepolos tampangnya. Warung Bakso Pak Jumadi.

Satria, cowok 20 tahun yang baru pulang dari perantauan, curiga ada yang aneh sejak kakaknya, Mulan, mulai kerja di sana.

Yuk simak kisah pesugihan warung bakso ini dilansir dari YouTube @SENJA MISTERI selengkapnya!

Baca Juga: Misteri Pesugihan Kuda Gonjreng: Harta Melimpah Instan Tapi Berujung Kutukan Mengerikan

Awal Mula Kisah Pesugihan Warung Bakso Pak Jumadi

Awalnya sih biasa aja, tapi makin lama Mulan makin pucat, sering menggigil malam-malam, dan suka ngelantur soal mimpi buruk.

Pagi itu, Mulan susah banget diajak ke warung. Tapi akhirnya dia mau juga, meski wajahnya seperti baru lihat hantu. Satria nganterin pakai motor tua mereka.

Tapi Mulan minta turun di depan aja, katanya Pak Jumadi nggak suka kalau ada orang dateng sebelum warung buka. Alasannya? Lagi ‘doa dan bersih-bersih’.

Tapi yang bikin merinding, ada altar kecil di dapur dan Pak Jumadi nyalain kemenyan. Bukannya bikin bakso, malah kesannya seperti nyiapin ritual sesajen!

Satria makin curiga. Malam harinya, dia balik ke warung diam-diam. Di sana, dia ngintip dua pria berjas yang masuk dari pintu belakang.

Di dalam, terdengar suara mantra dan tangisan perempuan. Suaranya mirip banget seperti Mulan. Satria panik, tapi dia tahu, kalau langsung nekat bisa bahaya.

Baca Juga: Misteri Pesugihan Sate Gagak: Ritual yang Mempertaruhkan Nyali dan Nyawa

Ilustrasi Penglaris Warung Makan.

Kejandian Janggal Mulai Terjadi Menandakan Terdapat Ritual Pesugihan

Keesokan harinya, Mulan pulang subuh-subuh dengan wajah lusuh dan mata sembab. Tapi sebelum masuk kamar, dia sempat bisik, “Kalau kamu sayang aku, pura-pura nggak tahu.” Gila, itu kalimat nusuk banget. Penuh rasa takut.

Satria mulai cari info. Warga bilang Pak Jumadi orang baik, sering bersedekah, bahkan menyekolahkan anak yatim.

Tapi anehnya, nggak ada yang tahu siapa aja pegawai dapurnya. Semua yang kerja di sana seperti lenyap.

Sampai akhirnya, Pak Tohir, tukang becak tua, buka suara. Ternyata dulu ada pegawai yang hilang, ada juga yang sakit parah dan meninggal mendadak. Semua punya satu kesamaan yaitu kerja di warung itu.

Gangguan makin intens. Mulan sering histeris, lihat tangan hitam dari dalam panci, dengar suara-suara aneh di kamarnya.

Satria, yang udah frustasi, mulai baca buku-buku kejawen peninggalan ayahnya dan tanya ke orang pintar. Semuanya bilang kalau sumber gangguannya dari tempat kerja, harus dilawan dari sana.

Akhirnya, Satria nekat menyusup ke warung malam-malam. Dapur warung itu bau anyir. Ada bekas altar, lingkaran aneh di lantai, dan simbol-simbol yang nggak dia ngerti.

Tapi yang bikin nyaris jantungan adalah ketika lemari tua di pojok ruangan terbuka sendiri. Dari dalamnya muncul sosok dengan mata hitam pekat, wajah rata tanpa hidung, dan bibir sobek sampai telinga.

Bukan manusia. Makhluk itu merangkak keluar sambil ngeluarin suara geraman kayak dari dunia lain. Satria kabur secepat kilat.

Baca Juga: Misteri Pesugihan Kucing Kembang Telon, Jalan Sesat yang Berujung Petaka

Akhir Kisah Pesugihan Warung Bakso Pak Jumadi

Besoknya, dia bawa Mulan ke rumah Bu Lestari, seorang dukun tua di pinggir hutan yang dikenal jago netralisasi makhluk halus.

Bu Lestari langsung tahu ada sesuatu yang nempel di tubuh Mulan. Katanya, makhluk itu bagian dari pesugihan Pak Jumadi. Bukan cuma narik pelanggan, tapi juga makan “jiwa” dari yang kerja di sana.

Ritual pembersihan dimulai. Mulan meronta-ronta, teriak-teriak sampai tubuhnya membiru. Bu Lestari bacain doa, bakar kemenyan, dan tabur garam laut.

Setelah beberapa jam, makhluk itu akhirnya keluar dari tubuh Mulan dalam bentuk bayangan hitam dan langsung lenyap ke hutan.

Ilustrasi Pesugihan Warung Bakso.

Setelah kejadian itu, warung bakso Pak Jumadi mendadak tutup. Nggak ada yang tahu ke mana pemiliknya pergi. Warung itu sekarang terbengkalai, jadi tempat yang dihindari warga.

Nah yang paling nyesek, nggak ada satu pun orang yang berani ngomong terang-terangan. Karena, ya itu tadi, "Orang baik itu biasanya lebih berbahaya kalau niatnya udah nggak bener."

Pesan moraldari kisah mistis pesugihan warung bakso Pak Jumadi? Jangan gampang tergiur sama hal yang kelihatannya sukses dan ramai. Kadang di balik semangkuk bakso yang nikmat, tersimpan aroma kemenyan dan tumbal manusia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Pesugihan Warung Bakso Rasa Neraka: Ketika Sedekah Menutupi Darah yang Bikin Merinding

Link berhasil disalin!