INDOZONE.ID - Li Qingzhao merupakan seorang penyair wanita yang begitu dikenal dalam sejarah Tiongkok. Karyanya berupa puisi yang penuh perasaan, emosional dan gambaran yang sejati. Li Qingzhao lahir di Shandong, China, berasal dari keluarga ke atas yang sering bersinggungan dengan budaya dan pendidikan.
Ayahnya, Li Gefei, merupakan seorang sarjana dan pejabat penting pemerintahan, sedangkan ibunya juga seorang penyair. Li Qingzhao mendapat bimbingan dengan baik di rumah, yang jarang terjadi pada wanita pada masa itu. Ia mempunyai ketertarikan sejak kecil terhadap sastra, maka dari itu ayah Li Qingzhao mengajarinya secara pribadi.
Ketika berusia 18 tahun, Li Qingzhao menikahi Zhao Mingcheng yang merupakan pejabat setempat yang juga seorang ahli epigrafi terkenal. Bersama suaminya, ia mengalami masa yang indah.
BACA JUGA: Intrik Berdarah di Istana Wei: Akhir Tragis Cao Zhang dalam Perebutan Kekuasaan
Mereka banyak mengumpulkan barang-barang seni, seperti prasasti kuno, batu perunggu, juga lukisan. Selain itu, pasangan tersebut menulis pula buku tentang sejarah dan tafsiran mengenai prasasti-prasasti kuno. Hubungan mereka begitu harmonis tergambarkan dari karya-karya mereka yang saling bersinggungan.
Namun, kehidupan Li Qingzhao berputar 180 derajat setelah kematian suaminya pada di tahun 1129, yang membuatnya begitu terpukul. Pada masa itu, invasi Jurchen dari utara juga membuatnya kehilangan banyak harta benda dan mengharuskannya pergi melarikan diri ke selatan.
Meski begitu dengan penderitaan yang silih berganti, dia tetap melanjutkan kegiatan menulis puisi-puisi yang menggambarkan perasaan kesedihan dan keterasingan akibat kehilangan dan peristiwa perang yang terjadi.
Setelah suaminya meninggal, Li Qingzhao menikah lagi pada 1132 dengan seorang pria bernama Zhang Ruzhou. Tapi, pernikahan ini hanya berlangsung singkat bagaikan seumur jagung sebabnya ketidakcocokan keduanya.
Li Qingzhao kemudian bercerai setelah hanya 100 hari pasangannya. Hidupnya kemudian menjadi penuh kesendirian dan kesedihan, yang terpantul melalui puisi-puisinya yang melankolis dan penuh kenangan tentang masa lalu.
Li Qingzhao ialah salah satu penyair wanita yang begitu terkenal dalam sejarah Tiongkok. Karya-karyanya yang menyiratkan emosi yang dalam serta keanggunan bahasa. Meski banyak dari karyanya hilang selama periode pergolakan politik di Tiongkok, beberapa puisi yang berhasil diamankan masih mampu dibaca dan dihargai hingga kini.
Salah satu karya terkenalnya berjudul Sorrow of Departure yang ditunjukan kepada suaminya saat mereka berpisah, isinya berupa gambaran rasa rindu dan kesedihan yang batin Li Qinzhao.
Li Qingzhao juga dikenal karena menggunakan gaya ci (puisi lirik yang diiringi musik) dengan kehalusan dalam penyampaian perasaan. Banyak puisinya mengisahkan tentang keindahan alam, cinta, dan kesedihan, juga kesendirian yang ia rasakan setelah kehilangan orang-orang yang tercinta. Puisi-puisinya tetap menjadi simbol perasaan dan refleksi tentang kehidupan yang penuh rintangan bagi seorang wanita di zaman itu.
Meskipun sedikit yang diketahui tentang kehidupan akhir Li Qingzhao, warisannya dalam bidang sastra Tiongkok tetaplah abadi. Karya-karyanya memperlihatkan bagaimana kehebatan seorang wanita yang mampu terus bertahan dari berbagai kesulitan dalam hidup, sambil tetap menjaga kesetiaan dan keindahan dalam puisinya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Encyclopedia Britannica