Kamis, 07 NOVEMBER 2024 • 21:05 WIB

Kisah Perang Tersingkat di Dunia, Inggris dan Zanzibar Adu Kuat Cuma Sekira 38 hingga 45 Menit: Kok Bisa?

Author

Ilustrasi Perang Badar

INDOZONE.ID - Kisah perang terpendek dalam sejarah ini berlangsung selama sekira 38 hingga 45 menit. 

Perang dimulai setelah Sultan Hamad bin Thuwaini, yang bersikap pro-Inggris dan pernah menandatangani perjanjian protektorat dengan Inggris, meninggal dunia dua hari sebelumnya. 

Inggris merasa khawatir dengan pengganti sultan, Khalid bin Barghash. Sebab, dia dianggap tidak begitu mendukung kepentingan Inggris. 

Berdasarkan perjanjian protektorat, penerus sultan harus mendapat persetujuan konsul Inggris. Pasalnya, Barghash tidak meminta persetujuan tersebut. Ini dianggap sebagai kesempatan yang memicu perang.

Inggris mengirimkan ultimatum kepada sultan baru agar menyerahkan istana dan meninggalkannya. 

Namun, Barghash justru memilih bertahan dan mengurung diri di dalam istana. Pada pukul 9 pagi, 27 Agustus 1896, ketika ultimatum berakhir, perang pun dimulai.

Baca Juga: Demi Minyak Bumi, Jepang Jadikan Tarakan sebagai Target Utama di Perang Pasifik

Pasukan Inggris, terdiri dari tiga kapal penjelajah, dua kapal perang, dan 1.050 tentara, berhadapan dengan pasukan Zanzibari yang berkekuatan sekitar 2.800 orang. 

Meski lebih banyak, pasukan Zanzibari sebagian besar terdiri dari warga sipil, pengawal istana, dan pelayan. Mereka juga memiliki kapal pesiar kerajaan, HHS Glasgow, dua kapal kecil lainnya, baterai pantai, artileri, dan senapan mesin.

Tepat pada pukul 9 pagi, Inggris memulai pemboman laut terhadap istana yang sebagian besar terbuat dari kayu. 

Sejak awal, kerusakan cukup signifikan; pertahanan hancur dan barikade meledak akibat tembakan peluru peledak. Sultan melarikan diri saat tembakan pertama dilepaskan bersama seluruh pemimpin Arab, meninggalkan budak dan pengikutnya untuk melanjutkan pertempuran. 

Menurut Reuters, sultan kabur segera setelah tembakan pertama meski sumber lain menyebutkan dia bertahan lebih lama.

Pertempuran antara kapal-kapal Inggris dan kapal pesiar kerajaan Glasgow berlangsung sangat tidak seimbang, dengan Inggris menenggelamkan kapal pesiar tersebut di perairan dangkal pelabuhan. 

Akhirnya, Sultan melarikan diri, dan para pembela Zanzibar menyerah. Seluruh perang berlangsung kurang dari satu jam, dengan perkiraan waktu sekira 38 menit.

Korban dan Kerugian Akibat Perang

Meski durasinya sangat singkat, sekira 500 pembela Zanzibar dan warga sipil tewas dalam pertempuran ini, lalu dua kapal, termasuk Glasgow, tenggelam. Sebaliknya, di pihak Inggris, hanya terdapat satu korban, yaitu seorang pelaut yang terluka.

Perang ini menyebabkan Zanzibar kehilangan sebagian besar kedaulatan, dan pemerintahan digantikan oleh sultan baru yang merupakan pemimpin boneka Inggris. 

Khalid dan beberapa pengikutnya mencari perlindungan di Konsulat Jerman yang dijaga ketat. Pasukan Inggris ditempatkan di sekitar konsulat, bersiap menangkap Khalid dan para pendukungnya saat mereka keluar. 

Sementara itu, otoritas Inggris mengajukan permintaan ekstradisi, tetapi Konsul Jerman menolaknya. 

Baca Juga: Profil Sun Tzu: Sang Ahli Strategi Perang Legendaris Asal Tiongkok

Dia menyatakan, bahwa perjanjian antara Jerman dan Inggris secara khusus melindungi tahanan politik. Dia berjanji, bahwa Khalid akan diusir dari negara itu tanpa pernah menginjakkan kaki lagi di Zanzibar.

Konsul Jerman menepati janjinya dengan membawa perahu kecil ke tepi gerbang konsulat, saat air pasang. Khalid segera menaiki perahu Jerman itu, lalu dibawa ke Dar es Salaam di Afrika Timur Jerman. Akan tetapi, ia tidak bisa menghindari penangkapan selamanya.

Khalid bin Barghash Ditangkap

Pada 1916, Khalid ditangkap oleh pasukan Inggris pada Perang Dunia I dalam Kampanye Afrika Timur. Ia diasingkan ke Seychelles dan Saint Helena. Setelahnya, ia diizinkan kembali ke Afrika Timur, tempatnya menghabiskan sisa hidup.

Para pendukung sipil Khalid tidak seberuntung dirinya. Inggris memaksa mereka membayar ganti rugi yang mencakup biaya perang singkat tersebut dan kerusakan akibat penjarahan, dengan total mencapai 300.000 Rupee.

Meski perang ini tercatat sebagai perang terpendek dalam sejarah, berlangsung sekira 38-45 menit, pertempuran ini tetap berdarah dan menelan banyak korban jiwa.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Historyguild, Jpost