Selasa, 30 JULI 2024 • 16:24 WIB

Liciknya Uni Soviet: Gertak Musuh dengan Kapal Perang Super yang Ternyata Cuma Propaganda

Author

Ilustrasi Kapal Perang Yamato. (historynet.com/Arsip Nasional)

INDOZONE.ID - Uni Soviet dikenal sebagai salah satu dari negara adidaya pada abad ke-20, selain Amerika Serikat.

Negara tersebut memiliki militer dengan angkatan darat terbesar di dunia, yaitu lebih dari 10 juta orang tentara aktif.

Selain itu, Uni Soviet juga diketahui memiliki angkatan laut yang sangat kuat. Jumlah personel dan alutsistanya menyamai semua negara NATO.

Uni Soviet mempunyai kebiasaan membuat kendaraan militer dengan ukuran besar, seperti Antonov An-225, Mil Mi-26, dan Typhoon Class Submarine.

Baca Juga: Aeroflot Flight 5143: Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan dalam Sejarah Uni Soviet dan Uzbekistan

Tujuan pembuatan berbagai kendaraan tempur besar itu, ialah memproyeksikan kekuatan militer mereka. Alhasil, musuh berpikir dua kali jika ingin menyerang mereka.

Namun, sejumlah mata-mata dari pihak NATO mengklaim, mereka mendapatkan cetak biru kapal perang super buatan Uni Soviet yang memiliki julukan K-1000.

Menurut informasi yang didapatkan cetak biru tersebut, kapal perang K-1000 memiliki panjang sekitar 297 meter dan lebar sepanjang 38 meter.

Kapal tersebut diperkirakan memiliki berat lebih dari 70 ribu ton dengan kecepatan hingga 33 knot.

Baca Juga: Tepat Hari Ini: Polisi Tangkap Andrei Chikatilo, Pembunuh Berantai Uni Soviet Paling Kejam

Adapun kelebihan dari kapal perang tersebut adalah ada rudal kendali di bagian persenjataan nya. Selain itu, kapal tersebut juga direncanakan untuk membawa hulu ledak nuklir yang bisa menghancurkan kapal mana pun.

Sayang sekali, cetak biru yang didapatkan tersebut, hanyalah propaganda dari Uni Soviet untuk menakut-nakuti Barat.

Faktanya, Uni Soviet lebih berfokus dalam pembangunan kapal selam ketimbang kapal permukaan dengan alasan strategis, yaitu keterbatasan pelabuhan.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Top War