Kamis, 25 JULI 2024 • 11:35 WIB

Eksperimen Tuskegee: 40 Tahun Kekejaman Medis Terhadap Pria Kulit Hitam di Amerika Serikat

Author

Eksperimen Tuskegee di Tuskegee, Alabama (zebra strategies)

INDOZONE.ID - Pada 1932, di tengah-tengah Depresi Besar Amerika Serikat, Layanan Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat (PHS) memulai sebuah studi yang sekarang dikenal sebagai Eksperimen Tuskegee.

Dimulai oleh PHS, Eksperimen Tuskegee merekrut 600 pria Afrika-Amerika yang menderita sifilis (raja singa), dengan janji perawatan gratis.

Studi ini, yang berlangsung selama 40 tahun, merupakan salah satu pelanggaran etika medis paling keji dalam sejarah Amerika. 

Latar Belakang Eksperimen Tuskegee

Latar belakang eksperimen tuskegee (wikimedia commons)

Eksperimen ini melibatkan 600 pria Afrika-Amerika miskin di Tuskegee, Alabama. Dari jumlah tersebut, 399 pria terinfeksi sifilis, sementara 201 lainnya tidak terinfeksi.

Para pria ini diberitahu bahwa mereka sedang dirawat karena "darah jahat", sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai penyakit. Sebagai imbalan untuk partisipasi mereka, para pria ini dijanjikan perawatan medis gratis, makanan, dan asuransi pemakaman.

Baca Juga: Misteri di Pegunungan Ural Rusia: Insiden Dyatlov Pass yang Tak Terpecahkan

Faktanya, mereka tidak diberi tahu tentang diagnosis sifilis mereka dan tidak diberikan pengobatan yang efektif, meskipun penisilin menjadi tersedia pada 1947.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari perkembangan sifilis yang tidak diobati pada pria Afrika-Amerika. Para peneliti PHS mengamati pria-pria ini selama bertahun-tahun, mendokumentasikan gejala mereka dan bahkan melakukan autopsi setelah kematian mereka.

Pengungkapan dan Dampak

Para Peneliti Eksperimen Tuskegee di Tuskegee, Alabama (zebra strategies)

Eksperimen ini akhirnya terungkap oleh pers pada tahun 1972, berkat upaya wartawan Jean Heller. Pengungkapan ini memicu kemarahan publik dan protes luas, yang akhirnya menyebabkan penghentian studi tersebut.

Investigasi lebih lanjut mengungkapkan skala pelanggaran etis yang terjadi. Pada tahun 1973, gugatan class action diajukan atas nama para korban, yang menghasilkan penyelesaian, di mana pemerintah memberikan kompensasi kepada peserta yang masih hidup dan anggota keluarga mereka.

Baca Juga: Misteri Hilangnya Jimmy Hoffa dan Pemimpin Serikat Buruh Paling Berpengaruh di AS

Pada 1997, Presiden Bill Clinton secara resmi meminta maaf kepada korban eksperimen Tuskegee atas nama pemerintah Amerika Serikat.

"Apa yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat salah—sangat salah," katanya.

Eksperimen Tuskegee adalah pengingat yang mengerikan tentang bahaya rasisme dan pelanggaran etika dalam penelitian medis. Hal ini juga menjadi pelajaran dan mengingat pentingnya perlindungan hak-hak asasi manusia dalam penelitian ilmiah.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Medium.com