Kamis, 11 JULI 2024 • 13:05 WIB

Harvey Ross Ball, Sang Bapak Emote Senyum "Smiley"

Author

Harvey Ross Ball

INDOZONE.ID - Smiley adalah sebutan bagi gambar dengan ekspresi wajah seseorang yang sedang tersenyum. Kita biasanya menggunakan si Smiley ini dalam percakapan kita di sosial media.

Ciri khas dari gambar ini selain ekspresi senyumnya adalah bentuk dan warnanya. Smiley digambarkan sebagai seseorang berwajah bulat dengan kulit berwarna Kuning cerah bak Matahari.

Seiring waktu, Smiley pun mulai divariasikan ekspresi wajahnya, dan hasilnya bisa kita lihat pada keyboard di smartphone kita.

Baca Juga: Daniel Hale Williams, Dokter Afrika-Amerika Pertama di Dunia yang Berhasil Melakukan Operasi Jantung

Untuk sejarah pembuatannya sendiri, semuanya berawal di sebuah perusahaan asuransi asal Worcester, Massachusetts bernama Hanover Insurance. Pada saat itu, perusahaan tersebut membeli perusahaan asuransi lain asal Ohio bernama Guarantee Mutual Company.

Dengan penggabungan 2 perusahaan tersebut, para karyawannya mengaku mengalami stres saat bekerja.

Di tahun 1963, Hanover Insurance menyewa jasa seorang artis freelance bernama Harvey Ross Ball untuk membuat sebuah gambar yang mampu mengurangi tingkat stres para karyawannya. Dan dari sinilah si Smiley terlahir.

Baca Juga: John Thomas Scopes, Guru AS yang dituntut Gara-Gara Teori Evolusi Manusia

Harvey hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk membuat Smiley. Dari karyanya ini, Harvey mendapat bayaran sebesar $462 untuk 1 gambar Smiley saja. Ternyata, gambar Smiley ini diterima baik oleh perusahaan tersebut. Bahkan, mereka sampai memesan 100 gambar lagi kepada Harvey.

Semenjak saat itu, Smiley mulai populer di kalangan warga AS, hingga akhirnya Harvey bisa menjual 50 juta gambar Smiley di tahun 1971. Kemudian, Smiley pun menjadi salah satu ikon dunia sampai saat ini.

Harvey Ross Ball lahir di Worcester, Massachusetts pada 10 Juli 1921. Ia adalah anak ketiga dari 6 bersaudara. Ayahnya bernama Ernest G. Ball dan Ibunya bernama Christine Ross.

Baca Juga: Mengenang The Great Wreck of 1918, Kecelakaan Kereta Api Paling Mematikan di AS

Harvey adalah alumni Worcester South High School dan Worcester Art Museum School. Semasa kuliah, Harvey menekuni dunia seni lukis hingga dirinya mulai membuka bisnis freelance sebagai artis.

 

Harvey saat mengadakan perayaan ulang tahun Smiley ke-35

Usai karya fenomenalnya ini terkenal di seluruh dunia, Harvey pernah menghadiri acara jumpa fans pada perayaan ulang tahun Smiley ke-35 di tahun 1998. Acara tersebut digelar di sebuah toko mainan di Worcester, Massachusetts bernama That's Entertainment. Selain menjumpai para penggemarnya, Harvey juga mengadakan sesi tanda tangan kepada para penggemarnya.

Di acara tersebut, Harvey ditunjukkan sampul novel grafis "Watchmen" oleh salah satu penggemarnya. Pada gambar sampulnya, terdapat ikon Smiley yang digambar menggunakan darah. Melihat gambar tersebut, Harvey mengaku sangat senang, walaupun makna dari ikon Smiley tersebut punya arti yang "gelap".

Di tahun 1999, Harvey mendirikan sebuah yayasan non-profit yang diberi nama World Smile Foundation. Yayasan ini ditujukan untuk membantu anak-anak yang memiliki masalah dalam hidupnya, entah itu terkait keluarga maupun pertemanannya.

Baca Juga: Kisah Mistis di Balik Semburan Lumpur Lapindo Sidoarjo, Ternyata Ada Kaitannya dengan Nyai Sireng

Harvey menikah dengan pujaan hatinya yang bernama Winifred Trudell. Ia memiliki 4 orang anak dari pernikahannya ini. Harvey menghembuskan nafas terakhirnya pada 12 April 2001 usai mengalami gagal hati.

Plakat penghormatan untuk Harvey di Bandara Internasional Logan, Boston, Massachusetts

Sebagai bentuk penghormatan kepada Harvey dan Smiley, pada hari Jumat pertama bulan Oktober tiap tahunnya akan selalu diperingati sebagai Hari Senyuman Dunia atau World Smile Day. Selain itu, masih ada banyak bentuk penghormatan yang diberikan untuk Harvey atas jasanya dalam membuat Smiley, salah satunya bisa kita lihat di Bandara Internasional Logan, Boston, Massachusetts.

Di bulan Juni 2007, pemerintah kota Worcester bersama perusahaan properti Mass Audubon, membeli lahan milik Harvey di Worcester seharga $757.370 untuk dijadikan tempat konservasi yang dinamakan Harvey Ball Conservation Area.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia