Rabu, 05 JUNI 2024 • 08:55 WIB

Mengenal Marie Thomas, Dokter Wanita Pertama di Indonesia Asal Minahasa

Author

Marie Thomas

INDOZONE.ID - Ini adalah kisah tentang Maria Emilia Thomas, atau yang lebih dikenal sebagai Marie Thomas. Beliau lahir di Likupang, Minahasa, Sulawesi Utara pada 17 Februari 1896.

Marie adalah putri dari pasangan Adrian Thomas dan Nicolina Maramis. Ayahnya ini adalah seorang tentara, maka dari itu Ia dan keluarganya seringkali berpindah-pindah mengikuti tempat dinas Ayahnya. Marie menghabiskan masa sekolahnya di Sulawesi dan Jawa.
 
Sampai satu waktu, Marie hendak mendaftar di School of Training of Native Physicians (STOVIA) atau yang sekarang dikenal sebagai Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Namun, kebijakan di STOVIA saat itu masih belum mengizinkan perempuan untuk mendaftar di sekolah mereka.
 
Baca Juga: Kisah Kusumoto Ine, Dokter Wanita Pertama di Jepang dengan Jalan Hidup yang Dramatis dan Inspiratif
 
Tapi berkat Aletta Jacobs, kebijakan tersebut resmi dihapus dan Marie pun bisa mengenyam pendidikan di STOVIA. Marie masuk di bulan September 1912, Beliau menjadi satu-satunya murid perempuan diantara 200 orang murid laki-laki yang satu angkatan dengannya. Di tahun 1914, STOVIA menerima murid perempuan yang kedua bernama Anna Warouw.
 
STOVIA Tempo Dulu
 
Marie lulus dari STOVIA pada tahun 1922. Dengan begitu, Beliau menjadi perempuan pertama yang lulus dari STOVIA. Usai lulus, Marie pindah ke Jakarta dan bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Kemudian, Beliau sempat pindah ke Medan dan Manado sebelum kembali ke Jakarta dan bekerja di Rumah Sakit Budi Kemuliaan.
 
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Tempo Dulu
 
Satu waktu, Marie pernah bekerja sebagai asisten dr. Nicolaas Boerma, seorang fisikawan sekaligus dokter asal Belanda. Saat menjadi asisten dr. Nicolaas, Marie mulai memperdalam ilmu Obstetri dan Ginekologi atau Obgyn. Tak hanya itu, Marie menjadi dokter pertama di Indonesia yang mempelajari ilmu tentang kontrasepsi.
 
 
Pada 16 Maret 1929, Marie menikah dengan seorang dokter asal Padang, Sumatra Barat bernama Mohammad Joesoef. Usai menikah, Marie sempat membantu sang Suami sebagai dokter umum di Padang. Selang beberapa tahun, Marie dan Joesoef pindah ke Jakarta. Saat di Jakarta, Marie sempat bergabung menjadi kader partai Persatuan Minahasa bersama Sam Ratulangi.
 
Memasuki era 1950-an, Marie dan Joesoef memutuskan untuk kembali ke Sumatra Barat. Mereka tidak menetap di Padang, melainkan di Bukittinggi. Saat di Bukittinggi inilah Marie mendirikan Sekolah Kebidanan pertama di Pulau Sumatra. Kisah dari Marie Thomas ini ditutup pada 10 Oktober 1966, dimana Marie wafat di usia 70 tahun akibat mengalami pendarahan otak.
 
 
 
Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-125, Google sempat mengabadikan jasa Marie lewat Google Doodle yang diunggah di halaman utama Google pada tahun 2021.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Alomedika, Sang Juara School Blog, Wikipedia Marie Thomas, Technologue.id, Kompaspedia