Pengeboman Pearl Harbor, Amerika Serikat oleh Jepang. (commons.wikimedia.org)
INDOZONE.ID - Serangan Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 merupakan salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Perang Dunia II. Namun, dibalik gempuran pesawat tempur Jepang yang berhasil melumpuhkan pangkalan militer Amerika Serikat di Hawaii, ada sebuah senjata tak kasatmata yang memainkan peran penting, kode rahasia dan spionase.
Jepang menggunakan sistem enkripsi yang dikenal sebagai JN-25, yang adalah pemecah kode untuk skema komunikasi yang dirancang untuk menjaga kerahasiaan komunikasi militer mereka.
Sistem ini sangat rumit dan terdiri dari ribuan kombinasi angka yang harus diterjemahkan menggunakan buku kode khusus yang rahasia. Pesan-pesan penting, termasuk rencana serangan ke Pearl Harbor, dikirimkan setelah dienkripsi ulang oleh JN-25.
Bagi Amerika Serikat, memecahkan kode ini merupakan hal yang sukar dilakukan. Tim kriptografer AS, yang bekerja sepanjang hari, hanya mampu mengurai sebagian kecil dari pesan-pesan tersebut sebelum peristiwa Pearl Harbor terjadi. Hal ini membuat Jepang berhasil memberikan serangan kejutan kepada AS, yang menjadi faktor kunci dalam keberhasilan mereka.
Selain kode rahasia, Jepang juga mengandalkan jaringan spionase yang aktif di Hawaii. Salah satu jaringan yang terkenal adalah keluarga Kühn, keluarga berkebangsaan Jerman yang menetap di pulau tersebut.
BACA JUGA: Mengenal Laksamana Yamamoto, sang Arsitek Strategi Jepang dalam Pengeboman Pearl Harbour
Mereka menggunakan metode yang kreatif namun natural untuk mengirim informasi, seperti lampu di jendela rumah yang digunakan untuk menyampaikan pesan berupa sinyal cahaya tertentu. Sprei di tali jemuran, yang diatur dalam pola tertentu untuk menyampaikan informasi. Kode dalam iklan baris koran, yang nampak tak memiliki makna bagi orang awam tetapi sebenarnya berisi pesan rahasia.
Informasi yang dikumpulkan mata-mata ini menjadi penentu dan pelengkap strategi Jepang, memberikan detail tentang posisi kapal perang dan aktivitas militer di sekitar Pearl Harbor. Serangan ini tidak hanya mencerminkan hebatnya kekuatan militer Jepang tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya peran intelijen dan komunikasi terenkripsi dalam peperangan.
Keberhasilan Jepang di Pearl Harbor sebagian besar berkat kemampuan mereka menjaga kerahasiaan rencana dengan kode dan strategi mata-mata yang terorganisir dengan baik. Di sisi lain, Pearl Harbor juga menjadi pelajaran berharga bagi Amerika Serikat untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang kriptografi dan kontra intelijen.
Kode rahasia seperti JN-25 dan jaringan mata-mata Jepang menunjukkan bahwa perang bukan hanya soal senjata dan pasukan, tetapi juga soal strategi, informasi, dan kecerdasan. Dalam sejarah, Pearl Harbor adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan taktik intelijen bisa menjadi kunci penentu arah perang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Daydaynews.com