Kategori Berita
Media Network
Jumat, 29 NOVEMBER 2024 • 15:07 WIB

Mengenal Laksamana Yamamoto, sang Arsitek Strategi Jepang dalam Pengeboman Pearl Harbour

Laksamana Isoroku Yamamoto

INDOZONE.ID - Yamamoto Isoroku, yang lahir pada 4 April 1884 di Nagoya, Jepang, adalah salah satu tokoh militer paling terkenal dalam sejarah Jepang. Ia merupakan putra dari Takano Sadayoshi, seorang samurai kelas rendah. Saat dilahirkan, ia diberi nama Takano Isoroku, yang berarti angka "56", merujuk pada usia ayahnya yang mencapai 56 tahun pada saat kelahirannya.

Pada tahun 1916, Isoroku mengubah nama keluarga Takano menjadi Yamamoto, sebuah nama yang dihormati dan memiliki sejarah panjang di Jepang. Nama Yamamoto dikaitkan dengan seorang pemimpin dalam Perang Boshin, Tatekawa Yamamoto, yang dieksekusi oleh Kaisar Jepang karena pemberontakan pada Pertempuran Wakamatsu.

Jejak Militer Yamamoto

Karir militer Yamamoto dimulai pada tahun 1901, saat ia masuk Akademi Angkatan Laut Jepang di Etajima, Hiroshima. Tiga tahun kemudian, ia lulus dan, pada usia muda, turut serta dalam Pertempuran Tsushima pada Perang Rusia-Jepang (1904-1905). Dalam pertempuran ini, ia mengalami luka parah dan kehilangan dua jarinya di tangan kiri.

Baca Juga: Serangan Pearl Harbour, Pemicu Amerika Serikat Bersikap Brutal di Perang Dunia II

Pada tahun 1913, Yamamoto melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf Angkatan Laut Jepang, lulus pada 1916, dan dipromosikan menjadi Letnan Komandan. Pada tahun 1919, ia dikirim ke Inggris untuk mempelajari bahasa Inggris. Setelah kembali ke Jepang pada 1921, ia mengajar di Sekolah Staf Angkatan Laut Jepang sebelum mengikuti pelatihan penerbangan di Kasumigaura pada tahun 1924.

Pada 1939, Yamamoto naik pangkat menjadi Panglima Tertinggi Armada Gabungan Jepang, posisi yang menempatkannya sebagai perancang strategi militer utama Jepang di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat.

Pangkalan Pearl Harbour

Peran Yamamoto dalam Perang Dunia II

Yamamoto dikenal sebagai otak di balik serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Ia yakin bahwa serangan mendadak seperti ini akan melemahkan kekuatan militer Amerika dan memperkuat posisi Jepang di Pasifik. Serangan ini melibatkan serangan udara terkoordinasi yang diluncurkan dari enam kapal induk Jepang, yang mengakibatkan kerusakan besar pada armada Amerika Serikat.

Baca Juga: Mengenang Pengeboman Maraton Boston 2013, Menewaskan 3 Penonton dan 260 Orang Luka-luka

Setelah peristiwa Pearl Harbor, Yamamoto memimpin serangkaian pertempuran penting, termasuk Pertempuran Midway, yang menjadi titik balik dalam Perang Pasifik, serta Pertempuran Guadalcanal. Meskipun Jepang mengalami kekalahan di Midway, Yamamoto tetap menjadi pemimpin yang sangat dihormati dalam angkatan laut Jepang.

Kematian Yamamoto

Yamamoto menjadi sasaran utama Amerika Serikat dalam Operasi Pembalasan, sebuah misi yang ditujukan untuk menghapuskan tokoh kunci dalam kepemimpinan militer Jepang. Pada 18 April 1943, ia melakukan penerbangan menuju Pulau Bougainville untuk memeriksa pasukan Jepang di sana. Namun, pesawat yang ditumpanginya ditembak jatuh oleh pesawat tempur Amerika yang telah memperoleh informasi tentang pergerakannya. Kematian Yamamoto menandai berakhirnya salah satu era penting dalam strategi militer Jepang selama Perang Dunia II.

Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Britanica.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Laksamana Yamamoto, sang Arsitek Strategi Jepang dalam Pengeboman Pearl Harbour

Link berhasil disalin!