Selain itu, Batavia dapat menjalin hubungan dagang dengan pihak asing agar dapat menjalin akses perdagangan maritim.
Kegiatan perdagangan maritim merupakan warisan dan penerus ekonomi orang Pribumi dan Melayu yang telah berjalan berabad-abad silam.
Baca Juga: Sisi Gelap Batavia, Jejak Prostitusi di Jakarta Semasa Masih Jadi Kota KolAonial
Batavia dikenal sebagai penggerak roda ekonomi dan pantai yang berdekatan dengan Selat Sunda yang mempunyai nilai lebih dan istimewa dan didukung dengan sungai Ciliwung.
Dalam perkembangannya, terutama pada abad ke-19, Pelabuhan Batavia memainkan peran yang penting dalam sistem perdagangan kolonial Hindia Belanda.
Pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan serta menjadi titik yang strategis untuk melakukan kegiatan ekspor hasil bumi dari Nusantara ke pasar-pasar global, terutama ke wilayah Eropa.
Pelabuhan Batavia juga menjadi bagian dari jaringan pelayaran yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar lainnya di Asia Tenggara, seperti Makassar dan Surabaya, serta pelabuhan internasional seperti Singapura.
Pelabuhan Batavia juga menyediakan kapal-kapal untuk berlayar dan melakukan kerjasama transaksi perdagangan di sepanjang Pantai Utara Jawa.
Batavia sebagai kota pelabuhan juga memiliki pelayanan bongkar muat barang yang meliputi: pekerja pelabuhan (buruh), muatan barang, penerimaan barang, dan pengiriman barang.
Hingga pelabuhan batavia dijadikan tempat transit kapal-kapal dagang dan perahu dari segala penjuru Dunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Sejarah Dan Pendidikan Sejarah