Kategori Berita
Media Network
Minggu, 13 APRIL 2025 • 21:00 WIB

Sisi Gelap Batavia, Jejak Prostitusi di Jakarta Semasa Masih Jadi Kota KolAonial

Rumah Bordil yang Paling Terkenal. (Z Creator/Hayyun Muthmainnah)

INDOZONE.ID - Sejak masa pemerintahan kolonial, rumah bordil atau tempat prostitusi sangat berkembang dan terkenal di kalangan masyarakat Batavia, atau yang kini dikenal sebagai Jakarta.

Di sana, banyak pemuda-pemudi yang bernyanyi dengan memetik gitar sambil saling melemparkan godaan.

Prostitusi dan musik Keroncong seringkali dikaitkan satu sama lain. Padahal di masa lalu, keduanya tidak secara langsung memiliki keterkaitan satu sama lain.
 
Pada awal abad ke-19, terdapat tempat-tempat hiburan yang dinamakan "Soehian", yang merupakan tempat awal dari berkembangnya musik gambang keroncong.
 
 
Soehian merupakan tempat para tamu yang datang berkunjung untuk minum teh sembari menikmati hiburan musik gambang keroncong, dengan para penyanyinya yang biasa disebut Wayang Ciokek/Cokek berseni tinggi.
 
Akan tetapi, pada akhir abad ke-19, hiburan gambang keroncong dan para penyanyinya ini tergusur dari Soehian.
 
Kemudian seiring berjalannya waktu, Soehian berubah menjadi rumah bordil dan mulai mendirikan cabang di mana-mana, hingga awal abad ke-20.
 
Selain Soehian, terdapat pula salah satu rumah bordil yang masih bertahan hingga pertengahan abad ke-19, yaitu Gang Mangga yang terletak di dekat Jassenbrug (Jembatan Batu), yang kini lokasinya masuk wilayah Jakarta Pusat.
 
 
Tempat ini sangat terkenal karena di tempat inilah, banyak pengunjung yang terkena penyakit kelamin yang sangat langka obatnya pada zaman dulu, seperti penyakit raja singa.
 
Para orang-orang tua menyebut penyakit itu dengan sebutan "Pech Jongen" yang berarti pemuda ketimpa sial.
 
Namun ada juga yang menyebutnya "Pehong" dan "Sakit Mangga" karena lokasi rumah bordil yang berada di Gang Mangga.
 
Kemudian, prostitusi Gang Mangga ini berubah menjadi pemukiman penduduk yang dikenal dengan nama "Mangga Doea Weg" atau kini dikenal sebagai kawasan Mangga Dua. Dari sini, berakhirlah tempat prostitusi Gang Mangga.
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Penerbitbip.id

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Sisi Gelap Batavia, Jejak Prostitusi di Jakarta Semasa Masih Jadi Kota KolAonial

Link berhasil disalin!