Situs ini dikelilingi lima sungai, lima bukit, menghadap lima gunung, dan batu-batu di sini kebanyakan berbentuk prisma segi lima.
Dilansir dari YouTube @Nessie Judge, bahkan terasnya pun ada lima. Tiap teras punya makna sendiri:
Hal yang bikin makin menarik, ada yang percaya Prabu Siliwangi dari Kerajaan Sunda dulu sering berada di sini dan berubah jadi macan putih. Wah, makin bikin merinding kan?
Baca Juga: Kisah Mistis Gunung Kelud: Cerita Pendaki Bertemu Sosok Misterius di Tengah Ilalang!
Batu unik zaman megalitikum di Gunung Padang berbunyi suara gamelan. (Z Creators/Muhammad Zain)
Nah, teori Gunung Ladang yang paling kontroversial adalah Gunung Padang bukan sekadar situs Megalitikum, tapi sebuah piramida tertua di dunia.
Pada 2011, sekelompok peneliti menggunakan teknologi canggih seperti georadar dan geolistrik untuk memindai struktur di dalamnya.
Hasilnya? Mereka nemuin ada lapisan-lapisan batu yang tersusun rapi di kedalaman tertentu yang bikin orang bertanya-tanya terkait ini bukit alami atau bangunan buatan?
Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa usia tanah di bawah situs ini bisa mencapai 10.000 tahun sebelum Masehi.
Kalau angka ini bener, berarti Gunung Padang lebih tua dari Piramida Giza di Mesir yang "cuma" dibangun sekitar 2.500 SM.
Tapi tentu aja, nggak semua orang setuju. Beberapa ahli geologi berpendapat kalau susunan batu di Gunung Padang itu hasil fenomena alam, bukan tangan manusia.
Bahkan ada yang bilang kalau ini bukan piramida, melainkan punden berundak, struktur khas kebudayaan Megalitikum yang memang bertingkat-tingkat.
Sampai sekarang, perdebatan masih berlangsung. Ada yang yakin ini adalah situs dari peradaban kuno yang maju banget, bahkan bisa jadi bukti bahwa Indonesia dulu punya teknologi yang luar biasa sebelum akhirnya "hilang" dalam sejarah.
Tapi ada juga yang skeptis dan menganggap ini cuma bukit alami yang terbentuk ribuan tahun lalu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube