Misteri Situs Watu Blorok: Kisah Ular Bertapa yang Berubah Jadi Batu di Jawa Timur

Situs Watu Blorok yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Mojokerto & Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur dikenal sebagai tempat angker.

INDOZONE.ID - Situs Watu Blorok yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Mojokerto dan Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur (Jatim), memiliki cerita mistis yang menarik perhatian.

Situs ini berada di pinggir jalan raya, tepatnya di wilayah Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Di balik batu yang tampak biasa ini, tersembunyi legenda perihal ular bertapa yang diubah menjadi batu oleh raja-raja Majapahit.

Baca Juga: Misteri Patung Gandrung Alas Gumitir Banyuwangi: Konon Tangannya Sering Bergerak Sendiri

Menurut cerita rakyat, Watu Blorok merupakan jelmaan seekor ular besar yang disabda (dikutuk) oleh para raja Majapahit di masa lalu. Batu ini dipercaya memiliki energi mistis yang kuat.

Bahkan, warga sekitar kerap membunyikan klakson ketika melewati lokasi tersebut. Menurut kepercayaan, tempat itu juga dikenal angker dan bukan lokasi sembarangan.

Berbagai kisah mistis menghiasi Watu Blorok. Beberapa warga menceritakan, bahwa motor yang melewati area tersebut sering kali "digandoli" atau diikuti oleh penghuni gaib batu tersebut, hingga menyebabkan pengendara jatuh.

Selain itu, sering terlihat kabut putih misterius yang muncul di sekitar batu, terutama pada malam hari.

Situs Watu Blorok yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Mojokerto & Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur dikenal sebagai tempat angker.

Dilansir dari YouTube @Kuno Brono, batu ini berbentuk menyerupai kepala ular, dengan panjang sekitar 2 meter dan lebar 1 meter.

Menurut legenda, ekor ular ini berada di seberang jalan, sehingga bentuk tubuhnya diyakini memanjang menyeberang jalan raya.

Warga juga sering mendengar suara tangisan dari batu tersebut, yang menambah nuansa mistis tempat ini.

Situs Watu Blorok yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Mojokerto & Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur dikenal sebagai tempat angker.