Pemerintah Kolonial yang pada masa tersebut dipimpin oleh Gubernur Jenderal de Jonge, menjadi sangat reaksioner terhadap kebebasan berpendapat bagi setiap orang.
Dirinya juga membuat Polietiekr Inteligent Dienst (PID) untuk mengatasi dan mengawasi organisasi yang dianggap dapat mengancam status quo Pemerintah Hindia-Belanda.
Melalui itu, Pemerintah Kolonial menggunakan strategi dengan melakukan beberapa hal, yakni: Pengawasan Organisasi dan Tokoh Pergerakan; Infiltrasi Agen-agen Intelijen; Penangkapan dan Pengasingan Tokoh Pergerakan; Sensor Media Cetak Pergerakan; serta Pengawasan terhadap Penduduk Asing.
Berdasarkan penjelasan mengenai Krisis Malaise yang terjadi di Hindia-Belanda (Indonesia), dapat disimpulkan bahwa krisis tersebut sangat memengaruhi kondisi perekonomian masyarakat yang menyebabkan banyaknya kasus kemiskinan dan pengangguran di kalangan kaum petani dan buruh.
Namun, Krisis Malaise juga menjadi peluang untuk meneruskan perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui aksi protes yang dilakukan oleh kaum petani dan buruh dalam perlawanan terhadap Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Seuneubok Lada