Akhir dari Era Shogun: Kisah Kejatuhan Kekuasaan yang Berabad-abad Memimpin Jepang

Tokugawa Ieyasu. Pendiri Keshogunan Tokugawa yang memerintah Jepang

INDOZONE.ID - Kekuasaan shogun yang berabad-abad memimpin Jepang akhirnya harus berakhir di abad ke-19. Kejatuhan ini terjadi bukan tanpa sebab.

Di dalam negeri, berbagai gerakan konservatif mulai muncul di tengah masyarakat Jepang, merespons keterbukaan yang mendadak dengan dunia luar.

Mengutip Supriyadi, E dkk (2014). Pemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867, perubahan besar ini dimulai saat Jepang mengakhiri kebijakan isolasinya atau sakoku, membuka pintu bagi negara asing.

Baca Juga: Izanami dan Izanagi: Kisah Romantis dan Tragedi Penciptaan Jepang

Namun, keterbukaan ini justru memicu kemarahan di kalangan konservatif yang menolak kehadiran orang Barat di tanah Jepang.

Kelompok ini bahkan tak segan melakukan kekerasan, menargetkan orang Barat dan juga orang Jepang yang pro dengan pengaruh asing.

Masalah semakin memuncak ketika Jepang menandatangani perjanjian perdagangan dan persahabatan dengan bangsa-bangsa Barat.

Baca Juga: Mengenal Kappa, Sosok Penjaga Sungai dalam Mitologi Jepang

Perjanjian ini dianggap merugikan, karena membuat lebih banyak emas mengalir keluar Jepang.

Sementara itu, para saudagar besar atau chonin justru meraup keuntungan besar dari perdagangan ini, menciptakan jurang antara kelompok masyarakat yang mendukung dan menolak keterbukaan Jepang.

Pada masa pemerintahan Shogun Tokugawa, masyarakat Jepang terbagi dalam tiga kelompok besar.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Seppuku sebagai Kematian Terhormat Prajurit Jepang

Kelompok pertama adalah pihak Shogun sendiri, yang ingin mempertahankan isolasi namun tidak sanggup menahan desakan Barat, terutama Amerika Serikat.