INDOZONE.ID - Dalam mitologi Shinto yang kaya akan nilai sejarah dan budaya, terdapat kisah menarik tentang sepasang dewa primordial bernama Izanami ("dia yang mengundang") dan Izanagi ("dia yang mengundang") yang dipercaya sebagai pencipta kepulauan Jepang.
Kisah ini telah didokumentasikan dalam naskah-naskah kuno seperti Nihon Shoki (720 M) dan Kojiki (708-714 M), yang menjadi sumber utama pemahaman kita tentang mitologi Jepang.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Seppuku sebagai Kematian Terhormat Prajurit Jepang
Menurut mitologi yang berkembang, Izanami dan Izanagi berdiri di sebuah jembatan surgawi bernama Ama-no-hashidate yang menghubungkan surga (Ama) dengan bumi. Menggunakan tombak berhiaskan permata, mereka mengaduk-aduk lautan.
Ketika tombak tersebut diangkat, kristal-kristal garam yang menetes dari ujungnya jatuh ke lautan dan membentuk pulau-pulau. Versi lain menceritakan bahwa yang menetes adalah lumpur dari lautan yang masih keruh dan kacau.
Pulau pertama yang tercipta adalah Onogoro-shima, yang kemudian menjadi tempat pernikahan kedua dewa tersebut. Namun, upacara pernikahan mereka tidak berjalan mulus.
Ketika mengelilingi sebuah pilar dalam ritual pernikahan, Izanami melakukan kesalahan dengan berbicara lebih dulu. Akibatnya, anak pertama mereka, Hiruko, lahir cacat tanpa tulang.
Hiruko kemudian menjadi dewa pelindung para nelayan dan salah satu dari tujuh dewa keberuntungan.
Baca Juga: Viral Warga India Minum Air AC, Disangka Air Suci 'Charan Amrit' dari Kaki Dewa Krishna
Setelah memperbaiki ritual pernikahan mereka, Izanami dan Izanagi melanjutkan penciptaan delapan pulau utama Jepang - Awaji, Shikoku, Oki, Tsukushi (Kyushu), Iki, Tsu, Sado, dan Oyamato.
Mereka juga menciptakan lebih dari 800 kami (dewa, roh, dan fenomena alam) yang membentuk panteon Shinto. Namun, tragedi terjadi ketika Izanami melahirkan Kagutsuchi, dewa api.
Proses kelahiran ini mengakibatkan luka bakar fatal yang akhirnya menewaskan Izanami. Dalam kesedihannya, Izanagi membunuh Kagutsuchi dengan pedangnya, dan dari potongan-potongan tubuh dewa api tersebut, lahirlah dewa-dewa baru.
Didorong oleh cinta dan kesedihan, Izanagi nekat mengejar Izanami ke Yomi (dunia bawah). Meskipun berhasil menemukan istrinya, upaya penyelamatan gagal karena Izanami telah memakan makanan dunia bawah.
Ketidaksabaran Izanagi yang melanggar janji untuk tidak melihat wujud Izanami mengakibatkan pengusiran dramatis dari dunia bawah.
Dari ritual penyucian diri Izanagi setelah kembali ke dunia, lahirlah dewa-dewa penting seperti Amaterasu (dewi matahari), Tsuki-yomi (dewa bulan), dan Susanoo (dewa badai).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Worldhistory.org