Usai mendapat informasi yang cukup, Presiden Cile saat itu, Manuel Bulnes mengirim prajuritnya yang dipimpin oleh Jenderal Jose Maria de la Cruz untuk menangkap para kepala suku yang berada di sekitar Araucania. Menjawab perintah Jenderal Jose, para Kepala Suku Mapuche yang ada di lokasi pun mampu berkoordinasi dengan baik.
Para Kepala Suku itu diadili oleh pengadilan untuk dimintai keterangan. Menariknya dalam proses persidangan tersebut, mereka mengaku tidak terlibat apa-apa dengan aksi pembunuhan dan pemerkosaan terhadap penumpang kapal Joven Daniel. Dan ternyata, diduga kalau kelompok Suku Mapuche yang melakukannya adalah kelompoknya Santiago sendiri.
Kasus ini dibuat semakin rumit dengan adanya tuntutan yang dilayangkan oleh salah satu saksi yang bernama Catalina Ayinman. Ia menuntut Miguel karena menuduh Pamannya, yaitu Curin, sebagai pelaku dari aksi kriminal yang menimpa penumpang kapal.
Baca Juga: Soeharto dan Tradisi Kejawen: Kisah Ziarah ke Gunung Srandil
Salah seorang prajurit Cile yang ikut dalam proses penyelidikan kasus ini bernama Jose Antonio Zúñiga, mengeluarkan sebuah tesis yang menyebut kalau kasus ini sengaja diadakan oleh pemerintah Cile untuk memancing konflik antara pemerintah dengan warga pribumi sebagai tindakan kolonialisme yang mereka lakukan di Araucania.
Tesis Zúñiga tersebut disanggah oleh Presiden Bulnes yang menyebut kalau tesis tersebut tidak ada korelasinya dengan tindakan kolonialisme yang dilakukannya.
Satu hal yang menjadi fokus utama dari kasus ini adalah soal Elisa Bravo, salah satu penumpang kapal Joven Daniel yang dijadikan model dalam lukisan "Naufragio del Joven Daniel" karya Raymond Monvoisin, seorang pelukis asal Perancis.
Baca Juga: Earl Tupper, Sang Bapak Tupperware
Elisa diketahui sebagai warga asli Valdivia, Cile, putri dari pasangan Miguel Bravo Aldunate dan Carmen Jaramillo. Sekitar 3 tahun sebelum kejadian, Elisa menikah dengan seorang saudagar bernama Don Ramon Bañados.
Saat kejadian, Elisa dan Ramon diduga membawa anaknya yang masih berumur beberapa bulan. Dalam ceritanya Elisa, nasib para penumpang yang selamat dari kecelakaan kapal Joven Daniel berbeda 180⁰ dengan versi laporannya Santiago.
Menurut penuturan salah satu penumpang, mereka ditolong oleh warga pribumi setempat sesaat setelah mereka terdampar. Di sana, mereka dijamu dengan baik oleh para warga pribumi. Tak hanya itu, para warga pribumi pun menjamin keamanan para penumpang yang masih selamat selama mereka berada di Araucania.
Baca Juga: Kazuyoshi Miura, Pebisnis Jepang yang Tega Menghabisi Nyawa Istrinya saat Berlibur di Los Angeles
Konon katanya, Elisa termasuk sebagai salah satu penumpang yang selamat. Setelah kematian sang Suami akibat kecelakaan kapal tersebut, Elisa dikabarkan menikah lagi dengan salah satu warga pribumi dan melahirkan anak yang memiliki darah campuran.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia