Earl Tupper, Sang Bapak Tupperware

Tupperware pun berhasil menjadi produk rumah tangga terlaris di AS sejak era 1950-an. Tupperware sempat memindahkan kantor pusatnya ke kota Kissimmee, Florida pada tahun 1951.

Produk Tupperware

Akan tetapi dibalik kesuksesannya Tupperware, Earl harus mengalami berbagai macam cobaan.

Di tahun 1958, Ia memecat Brownie yang saat itu sudah menjadi Wakil Manajer Tupperware. Setelah memecat Brownie, Earl menjual perusahaannya kepada perusahaan farmasi bernama Rexall seharga $174 juta.

Tidak hanya masalah di usahanya, Earl juga mengalami masalah di kehidupan keluarganya. Ia menceraikan Istrinya sebelum mengubah kewarganegaraannya hanya untuk menghindari tuntutan bayar pajak.

Baca Juga: Kisah Jenderal Sudirman Marah Besar ke Soekarno yang Ingkar Janji Tidak Ikut Perang Gerilya Melawan Belanda

Earl pun pindah ke Kosta Rika dan menghabiskan sisa hidupnya di sana. Earl wafat pada tanggal 3 Oktober 1983 di usia 76 tahun.

Sebelum wafat, Earl sempat mendonasikan lahan seluas 173 hektar kepada kampusnya, yakni Universitas Bryant. Lahan tersebut dibangun untuk membuat kampus baru dari Universitas tersebut. Proyek pembangunannya sendiri berlangsung selama periode 1969-1971.

Dengan dibukanya kampus baru, Universitas Bryant pun memutuskan untuk pindah lokasi. Sedangkan kampus lamanya kini menjadi milik Universitas Brown, Providence, Rhode Island.

Baca Juga: Kisah Raja Moulay Ismail Pecahkan Rekor Guiness World Record, Miliki 5000 Istri dan Ribuan Anak

Walaupun Earl sudah menjual perusahaannya, tapi Tupperware masih terus mengembangkan usahanya hingga ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di tahun 2010, Tupperware menduduki posisi nomor 2 dalam daftar "Produk Rumah Tangga Favorit Masyarakat Dunia" versi media Fortune.