Earl Tupper, Sang Bapak Tupperware

Ilustrasi

INDOZONE.ID - Siapa yang tidak kenal dengan Tupperware? Sebuah produk wadah makanan dan minuman berbahan plastik yang menjadi primadona bagi keluarga di Indonesia.

Selain dipakai untuk kotak bekal dan botol minuman, Tupperware juga menyediakan produk berbahan plastik lainnya, mulai dari peralatan masak sampai pencuci perabotan rumah tangga.

Soal sejarahnya, perusahaan Tupperware yang memiliki nama Tupperware Plastics Company didirikan pada tahun 1938 di South Grafton, Massachusetts, AS. Yang menjabat sebagai Manajer sekaligus pendiri dari perusahaan ini adalah Earl Tupper.

Baca Juga: Liciknya Uni Soviet: Gertak Musuh dengan Kapal Perang Super yang Ternyata Cuma Propaganda

Nama panjangnya adalah Earl Silas Tupper, lahir di Berlin, New Hampshire, AS tanggal 28 Juli 1907. Earl berasal dari keluarga peternak, yang kemudian menghabiskan masa mudanya di Massachusetts.

Ia adalah alumni Universitas Bryant, Providence, Rhode Island. Setelah menamatkan studinya, Earl memulai kariernya sebagai pengusaha lahan dan perkebunan. Sayangnya, usahanya bangkrut akibat terjadinya masa depresi hebat di AS.

Kemudian, Earl bekerja di sebuah perusahaan kimia bernama Dupont. Disinilah ide awal dari pembuatan produk Tupperware tercipta.

Baca Juga: Raden Saleh dan Kisah Pakaiannya yang Jadi Inspirasi Seragam Indonesia di Pembukaan Olimpiade Prancis 2024

Pada awalnya, Tupperware dibuat dari sisa ampas polyethylene yang digunakan perusahaan Dupont dalam proses pengilangan minyak. Earl membersihkan ampas tersebut kemudian mencetaknya hingga membentuk sebuah wadah yang ringan dan tidak mudah hancur.

Produk buatannya Earl kemudian dikembangkan sehingga wadah tersebut memiliki sifat tahan air dan kedap udara. Menariknya, Tupperware pernah memproduksi topeng gas pada masa Perang Dunia Kedua.

Soal inspirasi dalam pembuatan wadah plastik, Earl mengaku mendapatkannya dari sebuah kaleng cat. Setelah mendirikan perusahaan Tupperware, Earl kemudian membuka toko resmi Tupperware pada tahun 1948.

Sebagai upaya pemasarannya, Earl merekrut Brownie Wise. Earl mengaku tertarik dengan gaya pemasaran yang dilakukan oleh Brownie dengan cara mempromosikan produk lewat acara pesta keluarga.

Baca Juga: Tragedi Cikini 1957, Upaya Pembunuhan Soekarno Menggunakan Granat