Banyak yang meragukan efektivitas dan kepraktisan dari pemindahan ibu kota ke Jonggol, dan ada pula kekhawatiran mengenai dampak lingkungan dan sosial dari proyek besar ini.
Krisis ekonomi Asia 1997 memberikan pukulan berat bagi ekonomi Indonesia, yang pada akhirnya memaksa pemerintah untuk memprioritaskan stabilitas ekonomi nasional dari pada melanjutkan proyek pemindahan ibu kota.
Selain itu, pergantian rezim politik pasca-jatuhnya Soeharto memberikan arah baru bagi kebijakan-kebijakan nasional, dan rencana pemindahan ibu kota ke Jonggol pun perlahan terlupakan.
Meskipun Jonggol tidak jadi ibu kota baru Indonesia, kisah ini tetap memberikan pelajaran penting tentang pentingnya perencanaan yang matang dan kesiapan dalam menghadapi tantangan.
Sekarang, dengan rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, kita bisa belajar dari masa lalu untuk memastikan bahwa visi besar ini dapat terwujud dengan sukses.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Buku "Soeharto: Pikiran, Ucapan Dan Tindakan Saya" Oleh G. D