INDOZONE.ID - Pada 15 Agustus 1914, tepat hari ini 109 tahun yang lalu, Terusan Panama di Amerika Tengah diresmikan oleh Amerika Serikat. Ini menjadi salah satu infrastruktur paling canggih dalam sejarah manusia modern, yang sayangnya telah menewaskan ribuan pekerja saat dalam pembangunan.
Ide membuat terusan di tanah genting Panama untuk menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik sehingga mempersingkat jalur pelayaran tanpa harus mengelilingi Amerika Selatan setidaknya sudah ada sejak tahun 1500-an.
Ini pertama kali diketahui oleh penjelajah Spanyol, Vasco Nunez de Balboa yang menemukan adanya sebidang tanah sempit yang memisahkan dua samudra di Amerika Tengah. Lalu, Raja Charles I dari Spanyol meminta gubernur daerahnya melakukan survei terhadap tanah sempit di sepanjang Sungai Chagres tersebut.
Tentu saja, pada zaman itu sangat mustahil untuk merealisasikan rute tersebut yang sangat potensial dijadikan sebagai jalan pintas dari Eropa ke Asia Timur tanpa harus mengelilingi Amerika bagian Selatan yang badainya tidak dapat diprediksi.
Lalu pada 1880, Prancis menjadi negara pertama yang mencoba merealisasikan rute tersebut dengan menggandeng Count Ferdinand de Lesseps yang berhasil membuat Terusan Suez di Mesir.
Sayangnya, tantangan membangun Terusan Panama sangat besar. Iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan longsor, belum lagi saat itu sedang wabah demam kuning dan malaria.
Baca Juga: Seram! Ini 5 Foto Paling Menakutkan yang Pernah Dipotret dalam Sejarah Manusia
Prancis menyerah hingga dana proyek ditarik dan pembangunan Terusan Panama dihentikan pada 1888.
Presiden AS saat itu, Theodore Roosevelt sangat berambisi terhadap proyek Terusan Panama. Pada akhirnya, berdasarkan musyawarah Komisi Kanal Isthmian AS, negara itu resmi membeli aset Prancis di zona Terusan Panama seharga 40 juta dolar AS pada 1902.
Namun pembelian aset itu ditolak, dan AS pun mengerahkan militernya dan mendukung kemerdekaan Panama agar dapat melakukan negosiasi dengan pemerintah baru Panama.
Pada 6 November 1906, AS mengakui kemerdekaan Panama dan pada 18 November, dilakukan Perjanjian Hay-Bunau-Varilla dengan Panama yang memberikan AS hak kepemilikan ekslusif dan permanen atas wilayah di zona Terusan Panama.
Lalu, AS memberikan Panama 10 juta dolar AS yang dibayarkan secara cicil selama 9 tahun dengan 250 ribu dolar per tahunnya.
Pada 4 Mei 1904, pembangunan mulai dilakukan dengan dipimpin oleh Kepala Teknik John Wallace. Pembangunan langsung dihadapkan masalah, mulai dari peralatan yang digunakan Prancis sudah usang hingga wabah demam kuning dan malaria yang membuat pekerja khawatir.
Dengan tekanan yang begitu tinggi, John Wallace memutuskan untuk mengundurkan diri setahun kemudian. Kepala Teknik dilanjutkan oleh John Stevens, seorang spesialis kereta api. Dia membawa ribuan pekerja dari India Barat.
Sebanyak 56 ribu orang dipekerjakan dalam pembangunan Terusan Panama selama periode 1904 dan 1913. Sayangnya, sebanyak 5.600 orang pekerja dilaporkan tewas di lokasi kerja.
Terusan Panama dibangun dengan membelah tanah genting dari Colon hingga ke Panama City sepanjang 82 kilometer yang langsung menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Tidak seperti Terusan Suez yang datar, Terusan Panama yang dibangun dengan membelah daerah pegunungan dibuat seperti tangga air yang terdiri dari bendungan kecil dengan sistem buka tutup.
Baca Juga: Kisah Mary Blandy, Racuni Ayah Pakai Ramuan Cinta Arsenik karena Hubungan Asmara Gak Direstui
Berkat Terusan Panama, jalur pelayaran jadi lebih singkat, misalnya dari Eropa yang ingin ke wilayah Pasifik tanpa harus mengelilingi Amerika Selatan.
Kapal hanya membutuhkan waktu 8-12 jam saja untuk melewati Terusan Panama.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber